Cookies Kami

Kami menggunakan cookies untuk menawarkan Anda pengalaman pengguna yang lebih baik dengan konten yang terpersonalisasi, iklan yang relevan, dan fungsionalitas yang lebih canggih. Dengan mengizinkan semua cookies, Anda menyetujui penggunaan cookies sesuai kebijakan cookie. Anda dapat mengatur preferensi Anda kapan saja.
Informasi penting
Study abroad: Once you arrive

Mengatasi Stress & Depresi Sewaktu Kuliah di Luar Negeri

share image

Kuliah ke luar negeri bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan atau mengerikan, tergantung kekuatan mental dari mahasiswa yang bersangkutan. Jika di rumah semua telah disediakan, semua telah diatur dengan mulus, atau jika ada kesusahan ada orang tua dan teman yang membantu, di luar negeri semua harus dilakukan sendiri. Mulai dari mencari makan, mengerjakan tugas, beres-beres, mengatur waktu hingga mengisi formulir yamg penuh dengan istilah baru. Belum lagi jika keahlian berbahasa asing pas-pasan, masih sulit untuk mengutarakan apa yang ingin disampaikan.

 

Respon yang diberikan setiap mahasiswa bisa berbeda-beda. Ada yang bisa belajar dan menyesuaikan diri pelan-pelan hingga menikmati kehidupan kuliah yang mandiri dan bebas. Ada juga yang malah semakin down karena belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, dan ditambah dengan homesick, kangen pacar, makanan gak cocok atau tidak tahan dingin dan lain sebagainya.

 

Sebenarnya itu wajar, karena menurut survei nasional dari lembaga konseling universitas, 78% mahasiswa internasional mengakui bahwa mereka pernah mengalami depresi dan stress di tahun pertama kuliah, dan 88% kampus menyatakan bahwa mereka membutuhkan tambahan dukungan psikologis untuk mahasiswa internasional. Jadi jika kamu sempat mengalami depresi atau stress sewaktu di luar negeri tidak perlu panik, karena kamu tidak sendirian. Dan kabar baiknya ternyata solusinya bisa kamu temukan di dalam kampus, asalkan kamu tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan mau berusaha untuk memerangi rasa depresi tersebut.

 

 

1. Cari tahu penyebab depresi dan stress

 

 

Pertama kamu perlu mencari tahu apa yang membuatmu tidak nyaman. Apakah itu karena kendala bahasa, beban kuliah, bingung karena budaya baru (culture shock), homesick, atau lainnya. Setelah tahu penyebabnya, selanjutnya adalah mencari solusi.

 

Artikel terkait:

Culture shock sewaktu kuliah ke luar negeri

4 Tahapan culture shock

 

 

2. Manfaatkan layanan dukungan mahasiswa internasional di kampus

 

Kampus luar negeri sangat memperhatikan kesejahteraan mahasiswa. Oleh karena itu semua kampus menyediakan layanan untuk membantu mahasiswa internasional yang membutuhkan bantuan. Baik itu bantuan untuk berbahasa, mengerjakan tugas, mengikuti perkuliahan (misalnya mencatat dengan cepat), pertanyaan seputar imigrasi, hingga konsultasi untuk mahasiswa yang sedang homesick, kesulitan berteman atau masalah emosi lainnya.

 

Jika yang membuatmu tidak nyaman adalah kendala berbahasa, kamu bisa mengikuti kelas bahasa yang disediakan di kampus dan bergabung dengan perkumpulan yang kamu minati, supaya banyak kesempatan untuk praktek. Tidak butuh waktu terlalu lama untuk dapat lancar berbahasa asing.

 

Jika kamu merasa stress karena tidak mengerti kuliah dosen, sulit menulis catatan, tidak tahu cara mengutip sumber materi sewaktu mengerjakan tugas, bisa diatasi dengan mengikuti workshop keahlian akademik. Setelah banyak berlatih kamu akan segera terbiasa.

 

Jika depresi karena masalah emosional lainnya, dan ternyata di kampus tidak tersedia staf yang bisa membantu, mereka akan merekomendasikan ke pihak yang bisa membantu. Jadi jika merasa tidak nyaman dengan kehidupan di kampus, segera berbicara dengan staf layanan mahasiswa supaya bisa diarahkan ke solusi yang tepat.

 

Baca lebih lanjut:

8 Layanan mahasiswa yang mempermudah kehidupan kamu di luar negeri

 

 

 

3. Berteman

 

Tidak perlu panik jika kamu merasa susah bergaul, tidak tahu harus ngobrol apa, kesulitan komunikasi karena kendala bahasa. Kamu tidak sendirian. Banyak mahasiswa internasional mengalami hal yang sama. Solusinya adalah terus mencoba, dan kamu akan menemukan bahwa ternyata apa yang kamu takutkan dulu tidak lagi menjadi masalah. Biasanya di kampus terdapat banyak klub dan komunitas. Kamu bisa bergabung dengan komunitas Indonesia, atau Asia, atau Muslim, atau komunitas lain yang sesuai dengan hobi dan minatmu. Memiliki kesamaan akan membantu kamu lebih mudah berbaur dengan teman-teman baru. Setelah memiliki teman dan kegiatan, tingkat depresi secara otomatis akan berkurang.

 

Baca juga:

Memulai pembicaraan dengan mahasiswa lain

 

 

4. Motivasi Diri

 

 

Terus motivasi diri. Kamu bisa menempelkan post-note atau bikin poster di dinding yang berisikan kalimat-kalimat motivasi. Selalu ingatkan diri bahwa ini adalah perjalanan menuju kedewasaan. Tidak ada masalah yang permanen. Yes, I can do it!

 

 

 

 

5. Menyemangati diri sendiri

 

 

 

Jangan lupa untuk memuji diri sendiri jika telah berhasil mengatasi suatu kesulitan. Misalnya jika sebelumnya kamu enggan menyapa teman yang belum kenal, berikan hadiah kecil untuk diri sendiri setiap kali menyapa teman baru. Atau jika sebelumnya selalu tidak berani bersuara sewaktu diskusi dalam kelas, berikan apresiasi yang menyenangkan diri setiap kali kamu mengutarakan pendapat dalam diskusi.

 

 

 

Tips: banyak cari info sebelum berangkat kuliah bisa meminimalkan kemungkinan akan depresi atau stress sewaktu di luar negeri. E-book berisikan panduan lengkap ke luar negeri ini bisa dijadikan masukan:

 

 

 

 

 

Wajib dibaca