Informasi penting
Study abroad: Kehidupan Pelajar

Kuliah di Belanda Dapat Magang di Islandia (Iceland)

share image

Nama saya Shijie Zhang, seorang mahasiswi asal Cina yang menyelesaikan gelar Master Arsitektur di Delft University of Technology, Belanda.

 

Cari informasi bantuan keuangan dengan mengklik tautan pada gambar di bawah ini.

 

Saya menemukan program magang musim panas ini secara kebetulan. Saya menyebutnya sebagai takdir. Semua bermula dari badai salju di Islandia di bulan Februari 2016. Waktu itu kami berada di Myvatn, di timur laut Islandia. Badai salju saat itu sangat parah, selain salju yang terus turun dengan lebat, angin juga bertiup dengan kencang. Kami hampir tidak bisa melihat apapun di depan kami, bahkan pandangan dalam jarak 1 meter pun tampak putih. Jadi, kami tidak bisa bergerak dan harus berhenti total. Karena takut, saya dan teman-teman menelpon nomor telepon darurat untuk mendapatkan bantuan.

 

 

 

 

Saat itu, kami sangat jauh dari kota terdekat. Mengirimkan tim bantuan akan memakan waktu terlalu lama, jadi departemen gawat darurat Islandia mengirimkan beberapa petani yang tinggal di daerah sekitar untuk membantu kami. Mereka mengirimkan Villi untuk mengevakuasi kami dari badai salju.

 

 

 

Selain seorang petani, Villi adalah seorang pemilik restoran dan agen tur di Islandia - FjallaKaffi. Dia menolong dan membawa kami ke rumahnya. Kami menghabiskan malam di sana, Villi memberikan kami makanan dan menyediakan kamar tidur (akomodasi). Sewaktu makan malam bersama Villi dan turis lain yang juga terjebak dalam badai salju, Villi bercerita bahwa ada banyak anak-anak muda yang bekerja di restoran dan peternakan setiap musim panas, karena Islandia sangat terkenal akan alamnya sebagai negara tujuan wisata. Saya pun sangat tertarik. Karena saya tidak ingin langsung memasuki dunia karir arsitektur begitu tamat kuliah, saya berpikir, pengalaman magang musim panas di Islandia akan menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk saya!

 

Setelah kembali ke Belanda dan menyelesaikan proyek kelulusan, saya mengirimkan CV saya ke Villi, dan menyampaikan bahwa saya sangat tertarik untuk bekerja di restorannya. Saya tidak memiliki pengalaman kerja di restoran sebelumnya, tetapi Villi tetap menerima saya. Beliau berjanji untuk menanggung biaya makan dan tempat tinggal, juga akan membawa saya berkeliling ke tempat-tempat menarik di sekitar restoran. Dan, saya pun akhirnya berangkat ke Islandia lagi. Kali ini Islandia tidak lagi tertutup salju, benar-benar berubah menjadi dunia lain.

 

Hari pertama saya tiba di Islandia, gunung-gunung sangatlah hijau, dan bunga-bunga Lupin ungu menghiasi tepi jalan. Setelah perjalanan 2 hari, akhirnya saya tiba di “Modrudalur”. Pekerjaan di restoran cukup berat, tetapi cukup seru. Karena saat itu adalah musim ramai di Islandia, restoran dibanjiri oleh banyak pelanggan setiap hari. Sekitar 14 orang bekerja di peternakan dan restoran pada bulan Juli dan Agustus. Setiap hari terbagi menjadi 3 shift: shift pagi 6:30-14:30; shift siang 9:00-18:00 dan shift malam 14:00-22:00. Shift malam adalah yang paling berat. Kami sering bekerja lembur.

 

 

 

 

Minggu pertama sangat berat. Karena saya tidak pernah bekerja di restoran sebelumnya, berdiri selama 8 jam membuat kaki dan punggung saya terasa pegal-pegal. Sebagai orang baru, saya belajar semua hal dari awal, baik itu mencuci piring, membuat waffle, sandwich, menyiapkan garpu dan pisau, menghidangkan sup, menata meja, hingga pekerjaan kasir. Semuanya masih baru untuk saya. Setelah 1 atau 2 minggu, saya sudah terbiasa dengan setiap pekerjaan di restoran, dan semua menjadi semakin menyenangkan.  

 

 

Tidak jauh dari restoran, ada gunung yang dinamakan “Herdubreid”. Gunung ini kadang diselimuti oleh salju, dan kadang ditutup oleh awan. Setiap hari, saya melihat pemandangan yang berbeda dari gunung ini. Pemandangan matahari terbenam di Modrudalur selalu sangat mengesankan, seperti dalam dunia dongeng.

 

 

Yang tidak terlupakan adalah, kami adalah yang pertama meilihat aurora di tahun ini di Islandia! Tepatnya jatuh pada tanggal 17 Agustus, sewaktu saya berjalan keluar dari gudang, sekitar jam 10.30 malam, terlihat sinar hijau di atas langit. Luar biasa indah! Memasuki bulan September, aurora selalu ada di langit begitu kami menyelesaikan pekerjaan kami di saat petang. Bayangkan, setiap malam, setelah satu hari yang melelahkan, kami bisa berjalan pulang ke tempat peristirahatan sambil ditemani cahaya aurora yang menari-nari di atas langit. Ini adalah pengalaman yang paling indah di Modrudalur. Betapa alam itu indah, menakjubkan dan tidak terlupakan.

 

 

 

Hal keren lainnya dari Modrudalur adalah di sana ada sebuah helikopter! Heli tersebut adalah milik Perusahaan Volcanoheli dan dijalankan oleh seorang pemuda dari Liechtenstein. Sebagai staf di peternakan, kami bisa menikmati perjalanan 7 menit dengan helikopter! Pemandangan terlihat sangat berbeda dari atas. Danau dan gunung terlihat mungil, dan tekstur tanah luar biasa menawan.

 

 

 

 

Pekerjaan sukarela 10 bulan ini benar-benar sangat bermakna bagi saya. Saya senang berkomunikasi dengan orang lain, dan saya cukup takjub ternyata saya dapat mengubah peran saya dari seorang mahasiswi menjadi pekerja restoran dengan baik. Pekerjaan ini membuat saya menyadari bahwa ternyata saya adalah orang yang suka berkomunikasi dan senang bekerja. 

 

Saya percaya berkomunikasi dengan segala jenis pelanggan dan menghadapi setiap situasi yang berbeda adalah masukan yang sangat bagus untuk karir saya di masa depan sebagai seorang arsitek. Pengalaman ini membentuk keahlian interpersonal dan komunikasi yang tentunya akan sangat berguna pada saat saya bekerja dalam tim nantinya.

Mungkin sebagian orang akan menganggap pemikiran seperti ini aneh, karena apa hubungannya antara bekerja di restoran dan bekerja di studio arsitek? Akan tetapi, bagi saya semua proses kerja di setiap lingkungan kerja adalah sama saja. Kita memerlukan rasa antusias, kesabaran dan usaha untuk sukses. Selama kita berusaha melakukan yang terbaik, siapa saja bisa menjadi anggota tim yang baik dan memberikan kontribusi positif bagi restoran, maupun perusahaan. Di saat pemandu tur Islandik mengunjungi restoran kami untuk terakhir kalinya di musim panas itu, dia berkata kepada saya: “Terima kasih ya, sudah membantu kami selama musim panas ini.” Di saat itu, saya merasa semua kerja keras dan rasa lelah yang saya alami tidaklah sia-sia.

 

Jika kamu ingin melakukan sesuatu tetapi masih ragu-ragu, saya menyarankan kamu untuk mencobanya! Setelah itu, kamu akan melihat dunia dengan cara berbeda.