
Perlindungan atas Kekayaan Intelektual pertama kali di dunia dimulai pada jaman Yunani kuno. Dengan kata lain, konsep penemuan dan investasi dalam penelitian, memberikan penemu hak ekslusif atas hasil karya mereka, telah ada sejak lama.
Paten, merek dagang dan hak cipta telah semakin umum digunakan seiring semakin berkembangnya teknologi dan era globalisasi.
Saat ini dalam revolusi digital, pertentangan antara industri hiburan dan internet secara umum berhubungan dengan hak cipta, privasi dan minat pengguna, semua bisa bermula dari hanya sebuah video di YouTube. Paten juga memainkan peranan penting dalam industri yang berhubungan dengan penelitian yang mendalam, mulai dari penemuan yang berhubungan dengan genetika sampai dengan handphone dan tablet.
Semua ini berarti para ahli Kekayaan Intelektual akan semakin sibuk. Mulai dari sains hingga hukum, bisnis hingga seni – terdapat permintaan yang besar dan terus meningkat akan para ahli Kekayaan Intelektual saat ini.
Industri dengan Kekayaan Intelektual yang intensif menghasilkan lebih dari seperempat pekerjaan dan lebih dari sepertiga aktifitas ekonomi di Uni Eropa, menurut Antonio Campinos, Presiden European Union Intellectual Property Office (EUIPO) dan Benoit Battistelli, Presiden European Patent Office (EPO) dalam laporan tahun 2013 yang berjudul ‘Intellectual property rights intensive industries: contribution to economic performance and employment in the European Union’.
Bagi mereka yang berminat, Munich Intellectual Property Law Center (MIPLC) adalah tempat yang tepat untuk belajar tentang Kekayaan Intelektual. Berlokasi di Munich, ibu kota Kekayaan Intelektual Eropa, MIPLC dijalankan oleh empat institusi terkemuka: Max Planck Society, Technical Univesity of Munich (TUM), George Washington University dan University of Augsburg.
MIPLC menawarkan program internasional dan interdisipliner IP and Competition Law LL.M selama satu tahun dalam bahasa Inggris, yang didesain untuk peserta dari beragam latar belakang pendidikan, profesional dan internasional.
Menggabungkan spesialisasi penting untuk transaksi Kekayaan Intelektual moderen, program ini adalah gabungan dari beragam ide yang beragam, dengan 50 persen mahasiswa memiliki latar belakang di bidang hukum, dan setengah lagi memiliki gelar sarjana atau master dalam sains atau teknik.
Program ini telah memberikan hasil yang besar sejak diadakan pada tahun 2003, menurut Profesor Josef Drexl, Chairman dari MIPLC Board.
“Pusat ini tidak saja mendidik banyak profesional Kekayaan Intelektual dari seluruh dunia yang kemudian mampu mendapatkan pekerjaan dalam beragam bidang praktik dan penelitian Kekayaan Intelektual. MIPLC juga mendapatkan pengakuan dalam komunitas Kekayaan Intelektual global sebagai institusi yang menawarkan program master terkemuka di dunia”, kata Profesor Drexl.
Kesuksesan ini dipengaruhi dari beberapa faktor: ruang kelas yang kecil (maksimal 38 mahasiswa setiap tahun) memastikan dosen terkemuka mereka dapat memberikan perhatian yang cukup untuk melengkapi mahasiswa dengan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah Kekayaan Intelektual yang rumit dalam konteks global. Modul utama berfokus pada paten, hak cipta dan merek dagang, dan program pilihan memungkinkan mahasiswa menggali lebih dalam tentang topik seperti Hukum Paten Asia, Proteksi dalam Penemuan Bioteknologi, Big Data, dan banyak lagi.
“Dalam satu program, saya dapat memperoleh pengetahuan hukum internasional, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang”, kata Junjie Zheng dari China.
Dan kemudian para dosen, yang dengan segala pencapaian mereka, berhak untuk mendapatkan status terkemuka di dunia yang dicantumkan dalam website MIPLC.
Sebagai contoh Profesor Dev Gangjee misalnya, bekerja di Fakultas Hukum University of Oxford dan dosen tamu di MIPLC, dimana Profesor Dev mengajar kelas Protection of Geographic Indications.
Contoh yang lain adalah John Duffy, Profesor dari Jurusan Hukum George Washington University. Di MIPLC Porfesor Duggy mengajar kelas Theoretical and Economic Foundations of Intellectual Property.
Lebih lanjut, banyak peneliti daru Max Planck Institute for Innovation and Competition in Munich mengajar di program MIPLC LL.M. Termasuk Profesor Annete Kur, yang mengajar kelas European, US and International Design Law.
“Mempelajari hukum paten Eropa dari pengacara serta hakim paten terkemuka membawa ruang sidang ke dalam ruang kelas. Sangat menarik memiliki profesor yang secara pribadi membentuk hukum Kekayaan Intelektual di dunia” kata Kothainayaki S. Krishnamoorthy dari India.
Mahasiswa MIPLC secara rutin belajar dari metode pengajaran terbaik dalam Hukum Kekayaan Intelektual yang berfokus pada studi kasus, pemecahan masalah dan penerapan praktik dari pengetahuan, dengan penekanan kuat pada keahlian penelitian, ligitasi dan negosiasi. Keahlian baru yang didapatkan kemudian diterapkan dan dicoba dalam studi kasus dan lokakarya.
Mahasiswa juga mendapatkan sesi pribadi dan kelompok serta diuntungkan dari ruang kerja dalam kantor bersama, seperti akses ke database hukum dan perpustakaan Max Planck Institute (yang memiliki lebih dari 200.000 buku). Mahasiswa juga didorong untuk bergabung dalam aktifitas ekstrakurikuler seperti konferensi akademik internasional, kunjungan studi, dan banyak lagi.
Pada akhir tahun, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengambil magang di firma hukum Kekayaan Intelektual, departemen Kekayaan Hukum perusahaan internasional, atau institusi internasional seperti EPO, EUIPO, atau World Intellectual Property Organization (WIPO). MIPLC memiliki kerjasama sejak lama dengan banyak penyedia pekerjaan magang sehingga tingkat kesuksesan penempatan kerja magang sangat tinggi.
Kesempatan ini membantu mahasiswa MIPLC membangun karir sukses. Dilengkapi dengan pemikiran global dan jaringan internasional, jalur karir tentunya akan berkembang.
Lulusan MIPLC telah mendapatkan karir sebagai pengacara ligitasi Kekayaan Intelektual atau pengacara paten di firma hukum terkenal, sebagai pejabat bidang Kekayaan Intelektual di EPO, EUIPO, atau WIPO, sebagai pejabat hukum atau manajer Kekayaan intelektuan di industri swasta.
Dosen dan staf MIPL mendorong dengan perhatian pribadi, memenuhi segala kebutuhan dan keunggulan mahasiswa. Ketimbang menggunakan formula standar, MIPLC menyediakan jembatan antara lulusan dan perusahaan, membantu mahasiswa mendapatkan karir produktif jangka panjang dalam bidang Kekayaan Intelektual.
Selain MIPL, masih banyak program kuliah Kekayaan Intelektual yang ditawarkan universitas-universitas di luar negeri. Cek program S1 dan S2 Kekayaan Intelektual di luar negeri.