
Beasiswa, prospek kerja yang lebih bagus, biaya kuliah yang sangat terjangkau hanyalah beberapa alasan yang menjadikan banyak mahasiswa Asia Tenggara memilih Cina sebagai destinasi kuliah.
Menurut Channel News Asia, institusi pendidikan tinggi di Cina banyak dihadiri oleh mahasiswa internasional asal Asia Tenggara, dan jumlahnya mengalahkan mahasiswa asal Korea Selatan dan Amerika Serikat. Menurut data dari Kementerian Pendidikan Cina, jumlah tersebut meningkat 15% dari tahun 2015. Jika diringkas, 3 faktor ini menjadi alasan utama:
1. Peluang kerja yang lebih bagus
Peluang mendapatkan prospek kerja yang lebih bagus menjadi alasan utama mengapa Pingpanya Phommilath, seorang mahasiswa asal Laos memilih untuk kuliah ke Cina. Saat ini Pingpanya berumur 21 tahun dan sedang mengejar gelar S1 jurusan administrasi public di Fudan University.
Berikut papar Pingpanya kepada Channel News Asia: “Cina menjadi semakin kuat dan perekonomiannya berkembang pesat…ada banyak orang Cina di negara saya. Jadi belajar di Cina akan meningkatkan prospek kerja saya di masa depan.”
2. Banyaknya beasiswa full
Banyaknya jumlah beasiswa yang ditawarkan sebagai inisiatif dari proyek raksasa ‘Belt and Road’ juga menarik lebih banyak lagi mahasiswa Asia Tenggara. CUCAS (Sistem Penerimaan Mahasiswa dari Universitas & Kolese di Cina) melaporkan bahwa setidaknya ada 50,400 besiswa yang diberikan di tahun 2016, dan beasiswa-beasiswa tersebut mencakup biaya kuliah penuh, tempat tinggal dan biaya hidup. Keseluruhan beasiswa itu mencapai 3.6 juta USD.
3. Program kuliah dalam bahasa Inggris
Selain itu juga semakin banyak program kuliah yang diajarkan penuh dalam bahasa Inggris, terutama untuk jurusan-jurusan populer seperti bisnis, kedokteran dan teknik.
Biaya kuliahnya pun sangat terjangkau. Sebagai perbandingan, biaya kuliah jurusan kedokteran di Malaysia adalah sekitar 128,000 USD. Sedangkan di Cina, biaya kuliah untuk jurusan yang sama di universitas dengan kualitas bagus hanyalah 64,000 USD.
Akan tetapi ada juga yang perlu dijadikan pertimbangan oleh mahasiswa internasional sebelum memilih Cina sebagai destinasi kuliah. Pertama, persaingan masuk dengan mahasiswa domestik sangatlah ketat. Kedua, ada bidang penelitian yang tidak dapat diikuti mahasiswa internasional, misalnya politik.
Jolene Liew, 23 tahun, asal Brunei berkata bahwa “saya kuliah ke sini (Cina) untuk membuktikan bahwa tidak perlu selalu ke negara barat untuk menikmati pendidikan akademik berkualitas atau untuk mempelajari hal-hal baru.”
Apakah kamu juga tertarik untuk kuliah ke Cina? Mulai cari program kuliah yang cocok untukmu sekarang juga: