Apa yang muncul di benakmu begitu mendengar kata ‘sekolah’? Murid-murid yang duduk tegak dan rapi di meja dan kursi? Guru yang menerangkan di depan kelas? Sebuah gedung dengan banyak ruang kelas di dalamnya? Ya, itulah gambaran umum yang muncul di pikiran kebanyakan orang begitu mendengar kata ‘sekolah’.
Tetapi di Finlandia, semua gambaran ini tidak berlaku. Finlandia ingin mendorong kebebasan dalam belajar, membina kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif. Finlandia percaya bahwa untuk sukses di jaman moderen ini, kedua keahlian tersebut adalah mutlak untuk dikuasai. Oleh karena itu, Finlandia menciptakan konsep yang tidak biasa, untuk mencapai target yang luar biasa.
Berdasarkan konsep ‘perfect school’, 57 sekolah baru telah dibangun pada tahun 2015, dan 44 sekolah baru menyusul di tahun 2016. Sedangkan sekolah-sekolah lama juga direnovasi secara ‘open-plan’, yang memberikan kebebasan untuk pelajar.
Di sekolah yang ‘perfect’ ala Finlandia ini, tidak ada batasan dari tingkat kelas, murid kelas 5 bisa belajar bersama murid kelas 7. Juga tidak ada batasan untuk mata pelajaran. Murid kelas sains bisa belajar bersama murid kelas matematika. Guru bisa menggabungkan murid-murid dari berbagai kelas dan membahas topik perubahan iklim, ekonomi, krisis global dan topik lainnya dari sudut pandang sains, matematika maupun seni. Murid tetap akan mempelajari mata pelajaran tradisional, tetapi dengan cara holistik, dan dengan sistem multidisipliner.
Guru juga diberikan kebebasan untuk menyiapkan materi pelajaran. Jika di sekolah tradisional guru harus telah menyiapkan kurikulum dan materi sebelum semester dimulai, dan harus mengajar berdasarkan kurikulum tersebut, di Finlandia, guru bebas menyusun materi sesuai dengan kondisi muridnya. Materi bisa disusun atau dirubah kapan saja jika perlu, baik itu seminggu sebelum pelajaran dimulai, atau pada saat kelas berlangsung.
Jika di sekolah tradisional murid belajar di kelas, di ‘perfect school’ ruang kelas tidak dibatasi oleh dinding. Murid dapat belajar di sofa, sambil memeluk bantal, dan bahkan di kursi goyang. Walau tanpa dinding, tetap dibuat partisi yang dapat bergerak secara fleksibel, yang dapat digunakan oleh kelompok murid yang ingin berdiskusi secara berkelompok.
Video berikut menyajikan gambaran yang lebih jelas dari ‘perfect school’ Finlandia:
Yang menarik adalah, hingga saat ini, konsep ‘perfect school’ belum bisa ditiru dengan sukses di negara manapun. Mungkin hal ini dipengaruhi oleh sudut pandang mayoritas tentang pendidikan, dimana penyampaian ilmu masih satu arah, yaitu dari guru ke murid. Jika di sekolah tradisional gurulah yang mengajarkan materi kepada murid, di Finlandia, guru memiliki pemikiran yang lebih unik.
Mereka percaya bahwa anak-anak/murid itu luar biasa, semua memiliki sudut pandang tersendiri, sesuai dengan bakat dan kelebihan masing-masing. Pendapat setiap murid ditanggapi dengan serius oleh guru. Jadi guru bertugas untuk mengarahkan dan memandu murid ke arah yang benar, sesuai dengan kondisi murid tersebut. Di Finlandia, 1 kelas paling banyak terdiri dari 19 murid, sehingga guru dapat mengenal setiap muridnya dengan baik.
Tanya-tanya dengan Eduguru
