
Gaya hidup back to nature yang populer akhir-akhir ini mendorong kembali maraknya pengobatan tradisional Cina (Traditional Chinese Medicine, TCM) yang menggunakan cara tradisional dan bahan-bahan alami. Selain karena telah berakar dari sejarah selama ratusan tahun, TCM juga diyakini aman dan memberikan efek negatif yang lebih minim daripada obat-obatan kimia.
Di Singapura, TCM berkembang pesat di bawah naungan Undang-Undang Pelayanan Pengobatan Tradisional Cina yang disahkan tahun 2000. Singapura juga bahkan memiliki dewan khusus yang memberikan lisensi bagi para praktisi TCM, memberikan akreditasi bagi sekolah dan kursus TCM, serta menetapkan aturan dan etika perilaku profesional dari para penyedia layanan TCM yang terdaftar.
Universitas di Australia memperjelas akan mempertahankan TCM dan akupuntur dalam kurikulumnya. Pengobatan Timur dan Barat dipercaya masing-masing memiliki peranan penting dalam pengobatan modern. Program gelar empat tahun menggabungkan akupuntur dan pengobatan herbal, tetapi juga berisikan konten yang cukup besar dalam hal ilmu Barat dan metodologi penelitian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membuat strategi untuk mendukung dan mengintegrasikan TCM, termasuk obat-obatan herbal ke dalam sistem kesehatan nasional bagi negara-negara anggota WHO. WHO akan memastikan bahwa pengobatan tradisional yang dipasarkan memiliki kualitas yang baik serta penggunaanya aman bagi masyarakat. Selain itu, WHO juga akan mengakui pengobatan tradisional sebagai bagian dari perawatan kesehatan utama.
Seperti apa perkuliahan Pengobatan Tradisional Cina (TCM)? Apasaja yang dipelajari?
Felix (25), adalah salah satu dari sekian orang Indonesia yang kuliah pengobatan tradisional China di fakultas kedokteran di sebuah universitas di Cina. Program kuliah ini memerlukan waktu lima tahun.
"Tahun pertama semua pelajaran sama seperti pendidikan kedokteran umum, seperti anatomi, farmakologi, biokimia, patologi. Kita belajar dasar-dasar ilmu kedokteran," ujarnya dalam perbincangan dengan merdeka.com. Setelah semua pelajaran dasar kedokteran umum itu dikuasai, Felix mengatakan dia baru mulai mempelajari dasar ilmu pengobatan tradisional China.
Materi pertama yang diajarkan adalah filosofi pengobatan tradisional China. Dalam paradigma pengobatan China, kata Felix, segala proses dalam tubuh manusia berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. "Timbulnya penyakit biasanya disebabkan oleh ketidakharmonisan antara lingkungan di dalam dan di luar tubuh manusia. Dengan memahami ketidakseimbangan itu maka cara pengobatan dan pencegahan penyakit dilakukan," jelasnya.
Felix memaparkan, teori yang diajarkan dalam pengobatan tradisional China mengacu pada beberapa acuan filsafat seperti teori Yin-yang, lima unsur atau Wu-xing, sistem meridian tubuh manusia atau Jing-luo, teori organ Zang Fu, dan berbagai jenis teori lainnya. Diagnosis dan penyembuhan dirujuk pada konsep-konsep tersebut.
"Kalau dokter umum pakai stetoskop, kita diajarkan cara mendiagnosa penyakit pasien melalui pegang nadi dan melihat lidah," tukasnya.
Dia melanjutkan, ada juga teknik diagnosa yang lebih tinggi dengan cara melihat aura pasien. Sebab, aura orang yang sedang sakit berbeda dengan aura orang sehat. Tapi untuk teknik ini, tidak sembarang orang bisa melakukan karena butuh bakat khusus. "Selain itu, kalau diagnosa dengan melihat aura agak sulit dijelaskan dengan ilmiah, jadi jarang dipakai."
Menurut Felix, setelah teknik mendiagnosa penyakit pasien dikuasai, teknik pengobatan kemudian diajarkan. Ada dua cara, pertama teknik akupuntur dan yang kedua melalui ramuan herbal.

Dalam akupuntur, pengobatan dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Pertama, menggunakan jarum khusus yang ditusukkan ke titik-titik tertentu di bagian tubuh seperti lazimnya praktik akupuntur, kemudian ada juga yang menggunakan cerutu yang disebut moksa. Teknik yang kedua itu menggunakan cerutu yang terdiri dari campuran herbal berupa tanaman dan rumput obat. "Cerutu itu dibakar, kemudian didekatkan di titik-titik tubuh seperti akupuntur dengan jarum. Efek panasnya yang dipakai untuk menyembuhkan penyakit," jelasnya.

Sementara untuk pengobatan herbal, Felix mengatakan, ramuan yang biasa digunakan terdiri dari tumbuhan, hewan, dan mineral yang berasal dari batu-batuan. Untuk herbal, ada sekitar 300-400 tanaman dasar yang biasa digunakan. Tanaman ini berasal dari berbagai daerah di daratan China dan biasanya endemis. Sedangkan untuk hewan, banyak jenisnya, tergantung jenis penyakitnya. Untuk hewan biasanya digunakan bagian tubuh yang telah dikeringkan seperti kulit.

"Pengobatan herbal sebenarnya menggunakan bahan-bahan yang tersedia di alam. Yang bikin mahal adalah tanaman itu harus didatangkan dari tempat yang jauh untuk menjaga khasiat obat," katanya. Hingga kini, Felix mengaku masih mempelajari cara meramu berbagai jenis herbal tersebut.
Di tahun-tahun akhir saat menjalani kuliah kedokteran tradisional, Felix juga menjalani praktik di salah satu rumah sakit milik universitas. Di China, rumah sakit-rumah sakit yang semuanya dimiliki pemerintah, menyediakan layanan khusus untuk pengobatan tradisional. Dia mempraktikkan ilmu akupuntur terutama untuk pasien-pasien yang mengalami stroke.
"Sebelum ke pasien, kita praktik dulu cara menusukkan jarum di tubuh kita sendiri supaya kita tahu gimana rasanya. Kemudian ke teman, baru setelah mahir dan lulus ujian akupuntur kita diperbolehkan menangani pasien," tuturnya.
Ilmu pengobatan China ini menarik minat para mahasiswa asal berbagai negara. "Paling banyak asal Korea. Ada Amerika Serikat, Australia, Jerman, Prancis, Vietnam dan Singapura. Di angkatan saya ada tiga orang asal Indonesia," ujar Felix.
Namun yang menjadikannya sulit adalah, bahasa pengantar yang digunakan selama kuliah adalah bahasa Mandarin, termasuk semua buku teks pelajaran.
Jika kamu tertarik untuk kuliah jurusan Pengobatan Tradisional Cina (TCM) tetapi urung niat karena belum bisa bahasa Mandarin, berikut ada solusi buat kamu. Saat ini Pengobatan Tradisional Cina sudah dijadikan jurusan kuliah tidak hanya di negara Cina dan Asia, tetapi juga di negara-negara Barat. Misalnya, di Australia ada Sydney Institute of Traditional Chinese Medicine (SITCM) yang telah menghasilkan para praktisi Pengobatan Tradisional Cina yang siap kerja di Australia sejak 1984.
SITCM didirikan untuk mendorong perkembangan dan kemajuan dalam Pengobatan tradisional Cina dan profesi kesehatan komunitas dengan menyelenggarakan program-program terakreditasi dengan standar tertinggi.
Di antara semua program yang ditawarkan, program Bachelor of Traditional Chinese Medicine diakui oleh Chinese Medicine Board of Australia (CMBA) untuk registrasi praktisi ketiga divisi ini: Akupuntur, Pengobatan Herbal Tiongkok dan Peracikan Herbal Tiongkok. Baca lebih lanjut mengenai akreditasi SITCM...
SITCM memiliki para ahli akademis yang melakukan penelitian dan menikmati koneksi kuat dengan mitra-mitra penelitian internasional. SITCM juga memiliki para staf pengajar berkualitas tinggi, kebanyakan dari mereka diakui luas sebagai pemimpin di bidang mereka.
Baca juga:
Pengobatan Tradisional Cina meraih penghargaan Nobel
Sumber: https://indocina.wordpress.com/tag/pengobatan-tradisional-cina/
https://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-wni-belajar-ilmu-tong-fang-di-beijing.html