Informasi penting
Cina: Prospek Karir

CINA MEMPERMUDAH MAHASISWA INTERNASIONAL UNTUK BEKERJA SETELAH LULUS KULIAH

share image

Pemerintah Cina mengeluarkan regulasi baru yang mempermudah mahasiswa internasional untuk tinggal dan bekerja di Cina. Kebijakan ini diterapkan untuk menjadikan Cina negara destinasi kuliah yang menarik mahasiswa internasional.

 

Regulasi baru ini diumumkan tanggal 6 Januari 2017 yang lalu oleh Menteri Sumber Daya Manusia dan Keamanan Sosial, Hubungan Luar Negeri dan Pendidikan.

 

Disebutkan bahwa mahasiswa internasional yang memegang gelar Master/S2 atau di atas dari universitas di Cina dapat langsung mengajukan visa kerja dalam waktu satu tahun kelulusan.

 

Tidak hanya itu, lulusan luar yang memegang gelar S2 atau di atas dari “universitas-universitas luar negeri ternama” juga diijinkan untuk bekerja di Cina dalam satu tahun kelulusan.

 

Saat ini, semakin banyak program kuliah yang disampaikan dalam bahasa Inggris di Cina. Menurut MastersPortal, terdapat 327 program, termasuk 143 program S1 dan 184 program S2, kebanyakan di bidang bisnis dan administrasi, dan bidang-bidang STEM, di 105 universitas.  

 

Untuk dapat mengajukan visa kerja satu tahun, mahasiswa internasional harus telah diterima oleh perusahaan Cina di bidang yang sesuai dengan gelar mereka, memiliki keahlian-keahlian yang diminta, dan menerima bayaran/gaji sesuai dengan standar pasar kerja. Selain itu harus berumur di atas 18 tahun, dengan nilai rata-rata B (80%) atau lebih, dan tanpa rekor kriminal.

 

“Dengan kebijakan baru ini, akan semakin banyak mahasiswa internasional yang akan memilih untuk kuliah ke Cina, karena setelah lulus mereka dapat tinggal dan bekerja di sana,” komentar Jill Tang, pendiri CareerXFactor, sebuah perusahaan rekrutmen yang khusus mencari lulusan baru yang memegang gelar dari universitas di luar Cina.

 

Akan tetapi kebijakan baru ini akan menjadikan pasar kerja Cina semakin kompetitif, karena terbuka kemungkinan bahwa migran generasi pertama dari Cina yang saat ini tinggal di luar negeri akan mengirimkan anak-anak mereka kembali ke Cina untuk kuliah dan bekerja. Dengan demikian, mahasiswa internasional tidak hanya bersaing dengan mahasiswa Cina, tetapi juga mahasiswa Cina yang kembali dari luar negeri.

 

Yang menjadi saingan berat adalah mahasiswa Cina yang kembali dari luar negeri, karena mereka pada umumnya telah menguasai dua atau tiga bahasa, bahkan lebih.

 

Presiden Cina, Xi Jinping mengungkapkan bahwa Cina akan meningkatkan partisipasi dalam ekonomi global, sehingga membutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mengadopsi pemikiran global.

 

Untuk keahlian-keahlian tertentu, Cina tetap membutukan pengetahuan atau ahli dari luar negeri. Kebijakan baru ini akan membuka kesempatan bagi perusahaan-perusahaan Cina untuk memperkerjakan mahasiswa internasional sebagai langkah untuk memperluas jaringan mereka di luar negeri.

 

Beberapa perusahaan besar bahkan membuka lowongan magang untuk mahasiswa internasional dan kemudian mengirimkan mereka kembali ke negara asal untuk membantu perusahaan membuka usaha di sana.

 

Kebijakan baru ini telah diterapkan di banyak kota di Cina, misalnya Beijing yang mengijinkan mahasiswa internasional untuk mengikuti program magang, dan mahasiswa internasional yang kuliah di universitas-universitas Beijing dapat bekerja sambilan atau menjadi wirausahawan di distrik teknologi  Zhongguancun.

 

 

Sumber:

https://thepienews.com/news/china-eases-post-study-work-foreign-graduates/