
Kamu sudah lama memimpikan bisa kuliah dan bekerja di Perancis? Nah, kamu pasti telah mendengar kabar bahwa negara yang satu ini terkenal tidak mudah memberikan izin kerja ke warga negara asing. Tapi apakah kesulitan mengurus izin tersebut akan menjadi satu-satunya tantangan yang harus kamu hadapi saat bekerja di sana? Kolumnis Indonesia Mengglobal, Dytha Franciska, akan berbagi cerita dengan pembaca Hotcourses Indonesia mengenai segala tantangan yang harus dihadapi jika kamu bekerja di Perancis.
Budaya Dan Kultur Kerja Yang Berbeda Dengan Indonesia
Saat bekerja di Perancis, ada beberapa perbedaan budaya yang akan kamu hadapi:
1. Meeting Berkepanjangan
Masyarakat Perancis sangat menjunjung tinggi demokrasi, jadi mungkin karena itu mereka sering melakukan meeting untuk berdiskusi sebelum mengambil keputusan di kantor. Ini memang hal yang cukup penting, namun waktu meeting ini sering bisa menghabiskan setengah hari kerja. Tentunya ini bisa menghambat produktivitas pribadi, karena ada banyak pekerjaan yang tertunda.
2. Cipika-Cipiki
Kebiasaan bise atau cium pipi kanan dan kiri adalah salah satu perbedaan yang juga akan kamu temui. Hal ini sudah menjadi sebuah kebudayaan sehari-hari dan menjadi bagian kesopanan di Perancis. Bise biasanya dilakukan saat kita bertemu dengan teman/kerabat dan saat akan pergi. Walaupun tidak perlu kamu lakukan dalam keseharian berkantor, tapi biasanya hal ini harus dilakukan saat ada rekan yang berulangtahun atau saat berjumpa kolega yang telah lama tidak kamu temui. Untuk kamu yang tidak terlalu biasa melakukan ini, bisa jadi akan merasa risih dan terganggu.
3. Konsumsi Kopi Dan Rokok
Kopi dan rokok adalah dua benda yang banyak dikonsumsi di Perancis, termasuk dalam lingkungan kerja. Banyak orang mengambil waktu istirahat untuk merokok atau minum kopi sambil berbincang-bincang dengan rekan kerja mengenai kehidupan mereka dan masalah kerja. Untuk kamu yang tidak merokok dan minum kopi, ada kemungkinan akan melewatkan banyak diskusi mengenai pekerjaan saat sesi istirahat ini.
4. Pertemanan Di Kantor
Orang-orang di Perancis sangat membatasi pergaulan antar rekan kerja. Kebanyakan dari mereka tidak akan menganggap rekan kerja sebagai teman, melainkan hanya sebagai collègue (kolega). Jadi pasti akan sulit mengajak para rekanmu untuk melakukan aktivitas bersama sepulang kerja, kecuali memang sudah ada acara kantor yang direncanakan dari jauh hari sebelumnya.
Pajak Yang Tinggi
Pemerintah Perancis bisa menagih pajak minimal 23% dari gajimu tiap bulan. Selain itu, negara juga bisa mengenakan pajak tambahan dari total penghasilanmu selama setahun. Pajak ini tentunya sangat penting untuk pembangunan negara dan berbagai infrastruktur, serta menjamin dana kesehatan masyarakat dan pensiun. Namun potongan ini tetap tergolong besar jika dibandingkan dengan Indonesia. Pegawai di Indonesia yang memiliki penghasilan kira-kira 2 kali UMR lokal hanya wajib membayar pajak sekitar 15% dari gajinya, sedangkan pegawai di Perancis yang memiliki pendapatan dua kali UMR Perancis wajib membayar pajak sekitar 23%.
Hidup Tanpa Ojol, Kurir Kilat Dan Jasa 24 Jam
Di Perancis, jasa seseorang harus dibayar dengan harga yang adil dan pemerintah setempat telah membuat ketetapan yang jelas mengenai hal ini. Mulai dari asisten rumah tangga, kurir, pengemudi taksi hingga pegawai restoran, semuanya memiliki hak yang sama untuk mendapatkan upah minimum dan hak ini dilindungi oleh negara. Karena itu, segala jenis jasa yang ditawarkan di Perancis menjadi terbatas dan terbilang mahal. Terlebih lagi, pekerjaan di akhir pekan atau di luar jam kerja normal akan mendapatkan upah yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, bentuk jasa seperti food delivery atau minimarket 24 jam menjadi sangat jarang di Perancis. Saat kamu sudah memantapkan tinggal di Perancis, maka harus bersiap mengucapkan selamat tinggal pada jasa-jasa yang mempermudah hidupmu di Indonesia ya.
Pengurusan Izin Dan Proses Administrasi Yang Rumit
Untuk mahasiswa internasional, mendapatkan izin tinggal di Perancis adalah hal yang cukup mudah. Asalkan kamu bisa memberikan informasi yang jelas mengenai universitasmu dan tempat tinggalmu, prefektur (pusat administrasi Perancis) akan memberikan izin hingga masa akhir kuliah. Namun kalau kamu mau mengurus izin untuk tinggal dan bekerja di sana setelah lulus kuliah, prefektur akan butuh lebih banyak dokumen. Pertama-tama, kamu akan diminta menyediakan dokumen yang menjelaskan kalau kamu benar-benar diterima bekerja di sebuah perusahaan Perancis dan gaji yang kamu terima sudah sesuai dengan ketentuan UMR setempat. Selain itu, kamu perlu membuat surat motivasi yang menjelaskan alasanmu ingin bekerja di Perancis dan di perusahaan tersebut. Perusahaan tempatmu bekerja juga wajib mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa kamu direkrut karena mereka tidak bisa menemukan orang Perancis dengan kualifikasi serupa. Kalau kamu merasa mengurus berbagai berkas untuk beasiswa saja sudah sulit, berurusan dengan prefektur Perancis jauh lebih rumit.
Setelah mengetahui berbagai tantangan bekerja di Perancis, apakah kamu tetap yakin mau kuliah dan bekerja di sana? Kalau jawabanmu adalah "Ya!", langsung saja daftar untuk konsultasi GRATIS dengan konselor IDP mengenai universitas Perancis mana yang bisa membantu melancarkan semua rencana masa depanmu.
Sumber:
Artikel asli dipublikasikan oleh IndonesiaMengglobal.com
'A non-profit website for Indonesians aspiring to study and or pursue professional opportunities abroad'.