
Laporan yang dikeluarkan pemerintah mengumumkan bahwa perguruan tinggi harus memasukkan magang sebagai bagian dari program gelar mereka. Para mahasiswa disarankan untuk memperoleh pengalaman kerja semasa kuliah mereka, misalnya selama liburan musim panas. Hal ini berdasarkan atas kenyataan bahwa dunia kerja sekarang semakin kompetitif dan banyak tuntutan. Perusahaan-perusahaan tidak hanya melihat nilai akademis para pelamar, melainkan juga mempertimbangkan pengalaman kerja mereka. Sehingga pengalaman kerja menjadi prasyarat untuk setiap lamaran pekerjaan.
Biasanya magang tidak dibayar. Sehingga, banyak para mahasiswa dengan dana terbatas yang enggan mendaftarkan diri untuk program magang. Untuk masalah ini, Sir Tim Wilson, pengarang dari The review of university-business collaboration, menyarankan pemerintah untuk mensubsidi perusahaan-perusahaan untuk memberikan bayaran kepada para mahasiswa yang mengambil program magang. Hal ini supaya para mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman kerja semasa kuliah. Pengalaman kerja dipandang penting karena dalam kesempatan ini para mahasiswa bisa mempelajari keahlian praktek yang mungkin tidak didapatkan atau sulit dimengerti hanya dengan penyampaian kuliah di dalam kelas.
Dr Wendy Piatt, direktur umum Russell Group, juga menekankan bahwa keahlian praktikal seharusnya dijadikan sebagai salah satu bagian penting dalam kurikulum perkuliahan. Sekretaris Bisnis, Vince Cable, juga menyatakan bahwa, universitas-universitas terbaik saat ini mulai menjalin jaringan yang kuat dengan berbagai perusahaan demi memudahkan para mahasiswa mereka untuk mendapatkan pengalaman kerja melalui program magang.
Akan tetapi ada laporan yang menyatakan bahwa persentase peserta magang mengalami penurunan dari 9.5% (tahun 2003) menjadi 7% di tahun 2010. Salah satu alasannya adalah perusahaan-perusahaan cenderung hanya menerima para mahasiswa dengan nilai akademis yang baik dari universitas ternama. Sehingga para mahasiswa dengan nilai standar dan yang berasal dari universitas biasa susah mendapatkan kesempatan magang. Untuk itu perusahaan-perusahaan ditegur untuk mengubah sikap mereka dalam menyeleksi kandidat peserta magang.