
Pergi kuliah ke luar negeri pasti membutuhkan persiapan matang. Namun masih banyak yang merasa siap 100% asalkan sudah mendapatkan Letter of Acceptance, pendanaan/beasiswa dan jaminan akomodasi. Padahal masih ada satu langkah yang perlu diperhatikan dengan cermat: pengajuan visa pelajar (student visa). Kalau tahap ini gagal, kamu harus mengulang proses pengajuan dari awal dan mungkin harus membayar biaya lagi.
Untuk mengurangi kemungkinan pengajuan visa pelajarmu bermasalah, ikuti 10 tips berikut dari Hotcourses Indonesia:
1. Cek Jenis Visa
Kebanyakan negara hanya memiliki 1 jenis visa pelajar, seperti Student Pass di Singapura dan Malaysia. Namun ada beberapa negara yang memiliki kebijakan yang berbeda. Contohnya Amerika Serikat yang memiliki 3 jenis visa pelajar atau Australia yang membagi visa pelajarnya jadi 8 sub-class. Karena itu, kamu harus mencari informasi di situs kedutaan besar/konsulat negara tujuanmu untuk tahu persis jenis visa pelajar apa harus kamu ajukan. Jangan lupa untuk mencatat semua persyaratannya.
2. Cek Sertifikat Tes Bahasa
Tergantung dari bahasa yang digunakan program kuliahmu, negara tujuanmu mungkin mengharuskan kamu melampirkan sertifikat hasil tes bahasa seperti IELTS atau GDS untuk pengajuan visa. Namun perlu diingat kalau sertifikat beberapa tes bahasa memiliki masa berlaku. Misalnya sertifikat TOEFL dan TCF yang hanya berlaku 2 tahun saja. Saat pengajuan, hasil tesmu harus masih valid. Kalau tidak, kamu perlu mengambil ulang tes tersebut.
Beberapa tes bahasa memiliki jenis tes-tes yang berbeda, jadi kamu wajib mengikuti tes bahasa yang tepat. Contohnya IELTS yang memiliki 2 jenis tes: Academic dan General. Untuk urusan kuliah, kamu harus mengambil IELTS Academic. Untuk visa pelajar Inggris, TOEFL sudah tidak diterima lagi sebagai bukti kemampuan Bahasa Inggris sehingga kamu harus mengambil tes IELTS. Cek lagi persyaratan bahasa ini dari Kedutaan tempat kamu akan pergi kuliah.
Lain lagi dengan TOEFL yang terdiri dari 4 jenis: iBT, CBT, PBT dan ITP. Sertifikat hasil empat jenis tes ini bisa kamu gunakan untuk tujuan kuliah, namun jenis ITP biasanya tidak diakui secara internasional. Jadi kamu hanya bisa mengambil tes ini kalau universitas tujuanmu bersedia menerima sertifikat TOEFL ITP.
3. Cek Halaman Kosong di Paspor
Pastikan ada 4-6 halaman kosong di paspormu. Memang visa pelajar ditempelkan di 1 halaman saja, tapi banyak negara mengharuskan ada minimal 2 lembar kosong yang berhadap-hadapan di paspor untuk proses pengajuan visa. Kalau saat pengajuan tidak ada lembar kosong, kamu akan diminta memperbarui paspormu. Ini tentunya akan menunda proses visamu.
Selain itu, periksa juga masa berlaku paspormu. Beberapa negara mengharuskan paspor masih harus berlaku setidaknya 6 bulan dari tanggal kamu memasuki negara tersebut untuk persetujuan visa.
4. Cek Syarat Foto dan Dokumen
Baca dan ikutilah semua persyaratan foto visa dan dokumen sebaik mungkin. Kalau fotomu tidak sesuai peraturan (misalnya ukuran/warna latar foto salah) atau dokumenmu tidak lengkap, permohonanmu bisa ditolak dan harus diulang lagi dari awal.
Untuk menghindari permasalahan foto, kamu bisa mengunjungi studio-studio foto yang sudah berpengalaman membuat foto visa. Misalnya studio-studio foto di Jalan Sabang di Jakarta, Jonas Photo di Bandung atau Gaya Indah di Surabaya. Untuk membantu melengkapi dokumen, kamu bisa membuat checklist berkas yang mencantumkan informasi biaya, syarat dan jangka waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan dokumen-dokumen tersebut.
5. Cek Biaya Pengajuan Visa
Proses pengajuan visa pelajar tentunya dikenakan biaya yang perlu dilunasi sebelumnya. Cari tahu informasi biaya terkini dan metode pembayaran yang diterima di situs kedutaan besar/konsulat negara tujuanmu. Saat kamu datang mengajukan visa pelajar, jangan lupa membawa bukti pembayaran.
Hal lain yang perlu kamu periksa adalah apakah ada biaya tambahan yang perlu dibayar jika visamu disetujui. Salah satu contoh dari kebijakan ini adalah visa F1 Amerika Serikat yang dikenakan tambahan biaya timbal balik visa sebesar $220 bila disetujui.
6. Jadwalkan Sedini Mungkin
Visa pelajar bisa jadi membutuhkan waktu proses beberapa minggu. Karena itu, jadwalkan pengajuan visa secepat mungkin di kedutaan besar/konsulat negara tujuanmu. Kalau waktu pengajuan terlalu dekat dengan tanggal keberangkatan, ada kemungkinan visamu belum selesai diproses di hari H.
Saat penjadwalan, pastikan lagi lokasi pengajuan visa. Hal ini perlu diperhatikan karena beberapa kedutaan besar sudah melimpahkan pengurusan visa ke instansi lain, seperti visa pelajar UK yang hanya bisa diajukan di VFS Global.
Jika kamu memang punya waktu yang sangat mepet untuk apply student visa, ada baiknya kamu meminta bantuan agen pendidikan ternama seperti IDP Education untuk membantu proses pengajuan visamu. Beberapa negara menyediakan jalur express untuk mempercepat pengeluaran visamu.
7. Terjemahkan Dokumen
Semua dokumen dalam bahasa Indonesia yang jadi bagian persyaratan visa perlu diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh penerjemah tersumpah. Beberapa kedutaan besar/konsulat memiliki daftar penerjemah tersumpah yang bisa kamu hubungi untuk menerjemahkan dokumenmu. Namun kalau para penerjemah di daftar tersebut sibuk, kamu juga bisa mencari jasa penerjemah tersumpah lain di situs Himpunan Penerjemah Indonesia.
Langkah satu ini perlu dilakukan jauh sebelum jadwal pengajuan visamu agar ada waktu untuk revisi jika ada kesalahan terjemahan. Selain itu, biaya yang kamu keluarkan bisa jadi lebih murah karena proses penerjemahan dilakukan dengan tenggat waktu yang normal.
8. Fotokopi Semua Dokumen
Beberapa kedutaan besar/konsulat akan meminta dokumen asli dan fotokopinya untuk persyaratan visa. Selain memastikan hasil fotokopi jelas, kamu juga harus memeriksa apakah fotokopi tersebut perlu dilegalisir oleh instansi tertentu. Saat pengajuan, mintalah konfirmasi dari petugas penerima berkas bahwa hasil fotokopi tersebut bisa diterima.
Untuk berjaga-jaga, kamu sebaiknya menyimpan salinan semua berkas pengajuan visa karena ada kemungkinan kamu akan memerlukan informasi yang ada di situ.
9. Kumpulkan Informasi
Beberapa negara mewajibkan sesi wawancara sebagai bagian pengajuan visa pelajar. Karena itu, kamu harus memiliki informasi lengkap mengenai jurusan kuliahmu, universitas pilihanmu dan pilihan akomodasimu. Siapkan juga alasan mengapa kamu memilih belajar di institusi tersebut dan apa pengaruhnya ke rencana perjalanan karirmu. Selain itu, informasi lain yang mungkin dibutuhkan oleh pewawancara adalah mengenai keluargamu, sumber pendanaan kuliahmu dan riwayat akademismu. Semua informasi ini bisa membantumu meyakinkan petugas visa bahwa kamu benar-benar pergi ke negaranya untuk kuliah.
10. Tetap Tenang
Saat wawancara, dengarkan pertanyaan dengan baik serta berikan jawaban dengan sikap tenang dan tegas. Kalau kamu terlihat tegang, panik atau defensif, petugas visa bisa jadi curiga dan melakukan pemeriksaan ekstra. Pemeriksaan ini mungkin akan menambah lama waktu proses visamu.
Supaya kamu tidak gugup saat wawancara, coba kumpulkan daftar pertanyaan yang biasa ditanyakan untuk visa pelajar dan lakukan latihan wawancara dengan bantuan teman atau keluarga. Berhubung tidak semua petugas visa menguasai bahasa Indonesia, sebaiknya kamu melakukan latihan ini dalam bahasa Inggris agar kamu lebih lancar berbicara saat wawancara.
Kalau kamu masih butuh informasi lebih lanjut, tak perlu segan menghubungi kedutaan besar/konsulat karena biasanya tersedia nomor telepon dan alamat e-mail khusus untuk pertanyaan mengenai visa.
Jangan lupa, kalau kamu mendaftar untuk konsultasi GRATIS dengan konselor IDP Education, maka kamu juga bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai visa pelajar sekaligus universitas-universitas internasional terbaik untukmu!