
Mendapatkan pekerjaan di Jerman setelah lulus kuliah bisa menjadi langkah besar dalam membangun karirmu. Namun, proses mencari pekerjaan dan memenuhi persyaratan yang diperlukan dapat menjadi hal yang menantang. Jerman terkenal dengan industri dan teknologinya yang maju, dengan banyak perusahaan besar yang beroperasi di sana. Namun, agar berhasil memasuki pasar kerja Jerman, dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman tentang proses, persyaratan, peluang karir, gaji, dan biaya hidup di Jerman. Dalam panduan ini, kami akan membahas secara lengkap tentang cara mendapatkan pekerjaan di Jerman setelah lulus kuliah dan memberikan wawasan yang diperlukan agar kamu dapat memulai karir yang sukses di Jerman.
Apa yang dibahas dalam artikel ini?
Visa kerja setelah lulus kuliah di Jerman
Mahasiswa dari negara non-EU (Uni Eropa) yang telah lulus, diberikan waktu 18 bulan untuk menetap di Jerman sambil mencari kerja. Jangka waktu yang diberikan ini cukup panjang hingga mahasiswa bisa mendapatkan pekerjaan. Setelah menemukan pekerjaan, mahasiswa dapat bekerja tanpa batas, selama pemasukannya dapat mencukupi kebutuhan hidup. Mahasiswa asal EU tidak memerlukan ijin kerja di Jerman, selama mereka masih memiliki paspor atau ID yang masih berlaku. Ketika telah menemukan pekerjaan yang relevan dengan program studi yang kamu ambil di Jerman, kamu bisa mengajukan izin tinggal atau yang lebih dikenal EU Blue Card dengan periode waktu 2 tahun. Menarik, bukan?
Peluang kerja lulusan universitas di Jerman
Pemerintah dan masyarakat Jerman menerima dengan tangan terbuka para pendatang yang ingin kuliah dan berkarir di Jerman. Ada sekitar 50% mahasiswa internasional menetap di Jerman setelah lulus, menurut data dari German Academic Exchange (DAAD) pada tahun 2004. Peluang yang terbuka lebar ini ada karena populasi penduduk Jerman yang menurun. Sehingga orang luar yang berpendidikan tinggi dan ingin bekerja di Jerman akan sangat dibantu. Oleh karena itu ada banyak peluang beasiswa untuk sekolah hingga kemudian bisa berkarir di Jerman.
Bidang yang banyak menawarkan lowongan kerja untuk para lulusan universitas adalah yang berhubungan dengan MINT (Medicine, Engineer, Researcher dan Technical), dengan contoh profesi sebagai berikut;
-
Software Developer
-
Architects
-
Programmers
-
Electronics Engineers
-
Electricians
-
Electrical Fitters
-
Nurses
-
IT Consultants
-
IT Analysts
-
Economists
-
Business Management Experts
-
Customer Advisor
-
Account Manager
-
Production Assistants
-
Sales Representative
-
Sales Managers
-
Product Managers
-
Civil Engineers
Terkadang permasalahan bahasa menjadi kendala dan membuat orang ragu untuk mencoba kuliah dan berkarir di Jerman. Namun beberapa perusahaan memaklumi kondisi tersebut dan tidak mempermasalahkan percakapan yang dicampur dengan bahasa Inggris.
Persyaratan dan kualifikasi untuk bisa bekerja di Jerman
Jika kamu adalah mahasiswa S1 atau S2 universitas di Jerman, maka kamu bisa mulai dari bekerja part time. Namun, bagi warga negara asing yang tidak berkuliah di Jerman, ada beberapa kualifikasi yang harus kamu pahami:
-
Bisa bahasa Jerman minimal level B2.
-
Telah Lulus program Ausbildung untuk pekerjaan dengan kualifikasi Fachkraft (Tenaga Ahli)
-
Telah Lulus program Weiterbildung untuk pekerjaan dengan kualifikasi Meister (Spesialis)
-
Telah Lulus Sarjana dari universitas Jerman untuk pekerjaan dengan kualifikasi Fachkraft (Tenaga Ahli) dan Meister (Spesialis).
-
Lulusan dari Indonesia tidak dapat langsung bekerja di Jerman. Mereka harus mengikuti proses penyetaraan gelar profesional dan keahlian (Anerkennung) serta magang selama 1 - 2 tahun. Karena kebanyakan lulusan dari Indonesia hanya diakui 50% untuk penyetaraannya terutama yang berhubungan dengan kualitas dan praktek kerja.
Berapa gaji yang bisa didapat di Jerman?
Gaji yang bisa didapat saat bekerja di Jerman berkisar antara Rp16.687.832,- (minimum) dan Rp295.513.696,- (maksimum) per bulan tergantung profesi, jabatan, dan lokasi kerja. Biasanya selain gaji, setiap karyawan akan mendapatkan beberapa tunjangan. Seperti uang makan, transportasi, rumah, dan sebagainya. Gaji juga akan meningkat seiring dengan seberapa kamu menguasai bidang tersebut. Jika di Indonesia pemberian gaji tidak melihat batasan gender, berbeda dengan di Jerman. Disana besaran gaji untuk karyawan laki-laki akan lebih besar 6 % daripada karyawan perempuan.
Untuk jam kerja, rata-rata orang Jerman bekerja sebanyak 35 jam per minggu alias 7 jam dalam sehari. Dalam kultur kerja disana, saat karyawan sedang bertugas, dia gak boleh melakukan apapun selain kerjaannya. Tidak ada waktu untuk bersantai, bergosip, main sosial media dan lainnya. Orang Jerman terkenal fokus saat bekerja. Kamu tidak dituntut untuk datang jam 9 pulang jam 5, namun ketika sedang bekerja, kamu akan dituntut untuk produktif dan fokus hingga tidak perlu membahas masalah pekerjaan di luar jam kantor.
Biaya hidup di Jerman
Dibanding negara Eropa lain, biaya hidup di Jerman masih terbilang masuk akal. Kamu membutuhkan biaya sebesar €860 atau sekitar Rp 14 juta rupiah dalam sebulan. Biaya tersebut sudah termasuk makan sehari-hari, sewa tempat tinggal, dan rekreasi. Biaya terbesar yang dikeluarkan adalah untuk tempat tinggal. Biaya ini akan bervariasi tergantung dengan gaya hidup dan lokasi tempat tinggal yang dipilih. Jika kamu tinggal di Munchen, Hamburg, atau Berlin, biaya hidup pasti tidak akan semurah jika kamu tinggal di Oslo atau Zurich.
Budaya dan gaya hidup di Jerman
Sebelum terjun ke dunia kerja, ada baiknya kamu mengetahui bagaimana budaya dan gaya hidup disana. Nih, Hotcourses Indonesia kasih kisi-kisinya buat kamu!
-
Pekerja keras
Dalam hal bekerja, masyarakat Jerman dikenal sebagai orang yang pekerja keras dan bertanggung jawab. Mereka akan bekerja semaksimal mungkin dan menjaga profesionalitas. Karena budaya tersebut, suasana dan lingkungan kerja di Jerman banyak memberikan pelajaran.
-
Bekerja independen dan efisien
Karyawan akan dituntut untuk multitasking dan bekerja secara independen serta efisien. Contohnya saja, pekerjaan yang biasanya bisa ditangani oleh 5 orang, akan dilakukan oleh 1 atau 2 orang saja agar lebih efisien.
-
Menghargai work life balance
Walau begitu, mereka juga sangat menjaga work life balance. Akan sangat mengganggu jika kamu membicarakan pekerjaan di hari libur atau di luar jam kantor. Waktu pribadi akan sangat dihargai disana. Masyarakat Jerman percaya, jika seorang karyawan diberikan waktu untuk menjalani kehidupannya dengan rekreasi, istirahat, dan berkumpul bersama orang terdekat, maka produktivitasnya di kantor akan lebih meningkat karena loyalitasnya terhadap perusahaan.
-
Tidak ada budaya sungkan
Jika bekerja di Jerman, iya adalah iya, dan tidak adalah tidak. Jika kamu diminta melakukan sesuatu namun tidak bisa, sebaiknya langsung katakan tidak. Ini menjadi salah satu tantangan bagi orang Asia terutama Indonesia yang masih lekat dengan budaya sungkan.
Kalau kamu masih galau memutuskan akan kuliah di mana dan mengambil jurusan apa, pas banget! Karena kami ada Mesin Pencari Jurusan yang akan membantumu memutuskan jurusan yang cocok untukmu. Oh iya, semua layanan tersebut bisa kamu akses gratis lho!
Baca juga:
- Mengapa kuliah di Jerman?
- Tips Mendaftar Kuliah di Jerman yang Wajib Kamu Ketahui
- Mengajukan Visa Pelajar Jerman
- Sistem Pendidikan Jerman
- 3 Bidang Studi Yang Patut Dipelajari di Jerman
- 9 Beasiswa Jerman