Cookies Kami

Orang-orang tuli seringkali dipandang tidak mampu berkontribusi dalam masyarakat. Selain itu, mereka juga kerap diremehkan saat berencana kuliah di luar negeri karena dianggap tidak bisa mengikuti perkuliahan yang disampaikan secara lisan dalam bahasa asing.  Namun Surya Sahetapy dan Cristophorus (Cristo) Budidharma adalah contoh teman tuli yang ingin mengubah stereotipe-stereotipe tersebut. Simak pengalaman Surya dan Cristo saat berkuliah di  Rochester

Kuliah di Amerika Serikat atau USA merupakan impian bagi kebanyakan pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi setelah lulus sekolah. Amerika Serikat (USA) adalah negara yang luas dan kompleks, yang terdiri dari 50 negara bagian (states) ditambah dengan kota Washington, DC - ibukota negara - yang semuanya memiliki identitas regional yang berbeda.       Negara Paman Sam (Uncle Sam) ini menjadi rumah bagi berbagai

Kuliah di luar negeri merupakan cita-cita sebagian besar pelajar Indonesia. Namun banyak pelajar muslim masih bertanya-tanya mengenai cara melangsungkan aktivitas ibadah mereka di negara asing yang mayoritas penduduknya menganut agama lain. Untuk membantu menjawab pertanyaan ini, kontributor Indonesia Mengglobal, Khairunnisa Usman (Nisa) , akan membagikan pengalamannya berkuliah di Amerika Serikat sebagai minoritas muslim.   Tidak Ada Hambatan