
Kuliah di luar negeri bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan atau menakutkan, tergantung mental dari mahasiswa. Jika di rumah semua telah disediakan, atau jika ada kesusahan ada orang tua, teman, dan sahabat yang siap membantu, di luar negeri semua harus dilakukan sendiri. Mulai dari mencari makan, mengerjakan tugas, mengatur waktu hingga mengisi formulir yamg penuh dengan istilah awam. Belum lagi jika keahlian berbahasa asing pas-pasan, masih sulit untuk mengutarakan apa yang ingin disampaikan.
Meski terdengar sepele, stres saat sedang menempuh pendidikan di luar negeri tidak boleh dianggap remeh. Sudah banyak kasus mahasiswa yang bunuh diri karena depresi dan tidak kuat menanggung beban mental.
Bagaimana caranya menghadapi stress saat kuliah di luar negeri? Berikut beberapa tips yang dapat kamu ikuti:
Pelajari negara tujuanmu
Mempelajari budaya lokal dan cara masyarakat disana berinteraksi serta bergaya hidup, dapat menjadi bekal untuk beradaptasi. Negara-negara di Skandinavia memiliki waktu bersosialisai yang lebih sedikit jika dibandingkan di Indonesia. Hal ini dilihat dari toko-toko yang sudah tutup pada jam 7 malam.
Kaget menu makanan
Makanan yang tidak cocok juga dapat menimbulkan stress. Jika makanan pedas atau berempah adalah favoritmu, cobalah untuk belajar memasak makanan Indonesia. Selain pas di lidah, memasak sendiri saat merantau di luar negeri dapat menghemat biaya.
Mencari akar masalah
Pertama kamu perlu mencari tahu apa yang membuatmu stress. Apakah karena kendala bahasa, beban kuliah, budaya baru (culture shock), homesick, atau lainnya. Setelah tahu penyebabnya, kamu dapat lebih mudah untuk mencari solusinya.
Perbanyak teman
Teman offline atau teman online, siapapun yang membuatmu merasa tidak sendirian. Tidak perlu panik jika kamu merasa susah bergaul, karena kamu tidak sendirian. Banyak mahasiswa internasional mengalami hal yang sama.
Patuhi tenggat waktu
Ini adalah kunci untuk menghindari stress yang tidak perlu. Sifat menunda-nunda sudah harus hilang saat kuliah di luar negeri. Menumpuk tugas dan baru mengerjakannya pada saat mendekati deadline. Kebiasaan tersebut bisa berakibat fatal buat diri sendiri. Selain memicu stres berlebihan, menumpuk tugas kuliah akan membua hasilnya tidak maksimal.
Istirahat cukup
Semua tips tidak ada gunanya jika kamu tidak pernah memberi waktu bagi tubuh untuk beristirahat. Tubuh dan otak berhak mendapat jatah istirahat setiap harinya. Terlalu memforsir diri hanya akan memicu stres.