Cookies Kami

Kami menggunakan cookies untuk menawarkan Anda pengalaman pengguna yang lebih baik dengan konten yang terpersonalisasi, iklan yang relevan, dan fungsionalitas yang lebih canggih. Dengan mengizinkan semua cookies, Anda menyetujui penggunaan cookies sesuai kebijakan cookie. Anda dapat mengatur preferensi Anda kapan saja.
Informasi penting
Study abroad: Before you leave

PENGALAMAN KULIAH BIOTEKNOLOGI DI INGGRIS

share image

Seperti apa sih rasanya kuliah di luar negeri itu, di negara yang bahasa dan budaya jauh berbeda dengan Indonesia? Susah gak ya perjalanan ke sana? Daripada menebak-nebak, langsung dengar pengalaman langsung dari Mbak Ira yuk...

 

Mbak Ira, atau nama lengkapnya Ira Ayu Lestari, adalah mahasiswi asal Indonesia yang berkuliah di University of Edinburgh, di Scotland Inggris. Berikut adalah cerita dari Mbak Ira tentang perkuliahannya di Inggris.

 

Apa yang membuatmu memilih jurusan ini? Mengapa memilih universitas ini?

 

Saya tertarik dengan penerapan mikrobiologi dan organisme mikroskopik untuk menjadikan dunia ini lebih baik, jadi saya memilih jurusan bioteknologi. Sebenarnya ada banyak univeritas yang menawarkan jurusan tersebut, tetapi saya memilih University of Edinburgh karena kurikulum mereka lebih berfokus pada bioteknologi medis dan molekuler. Program ini cocok dengan keinginan saya yang ingin mendalami bioteknologi indudstri, sambil mempelajari bisnis dan wirausaha.

 

 

Apa tantangan yang kamu hadapi sewaktu mendaftar ke universitas pilihanmu?

 

Saya menerima surat penerimaan bersyarat di bulan November 2015. Untuk dapat diterima langsung di universitas, saya harus lulus tes IELTS, dan mendapatkan beasiswa sebelum Mei 2016. Jika tidak, berarti saya harus mencari sumber pendanaan lain.

 

Untungnya, pengajuan beasiswa berjalan dengan lancar, dan setelah itu saya mengikuti ujian IELTS. Saat itu saya tidak mengikuti kursus persiapan IELTS, semuanya saya belajar secara otodidak melalui e-books dan video-video di Youtube. Terus terang saya sangat panik sewaktu ujian, terutama di bagian speaking. Saya tidak bisa berpikir dengan tenang, saking paniknya, saya mengeluarkan jawaban yang bodoh, dan juri sampai tertawa terbahak-bahak. Untungnya saya masih mendapat skor 7,5 untuk baigan speaking, dan berhasil mendapatkan band 7,5 IELTS.

 

 

Apa yang paling kamu suka dari kampusmu?

 

1. Bangunannya. Siapa yang tidak senang kuliah di bangunan klasik seperti di novel Harry Potter?

 

2. Fasilitas kampus. Kami bisa request buku dari perpustakaan, dan kita diberikan kredit fotokopi, dan student centre buka 24 jam, selain itu ada layanan konsultasi, klinik kesehatan dan masih banyak lagi.  

 

3. Para dosen dan staf universitas. Supervisor saya sangat ramah dan begitu juga dengan staf lainnya. Mereka membuat saya merasa nyaman.

 

 

Apakah ada masukan yang ingin kamu sampaikan kepada universitas?

 

Saya rasa perpustakaannya perlu diperluas. Banyak sekali mahasiswa yang suka belajar di perpustakaan, apalagi menjelang persiapan ujian, perpustakaan menjadi sangat ramai, dan kami sering kesulitan mendapatkan tempat.

 

 

Apa yang paling kamu sukai tentang kota dan lingkungan di sekitar?

 

1. Bangunannya lagi. Saya sangat menyukai bangunan-bangunan bersejarah, terutama kastil-kastil di Edinburgh!

 

2. Kotanya sangat ramah untuk pejalan kaki. Ada banyak taman dan bebukitan, kita bisa berjalan kaki hingga ke pusat kota! Dari tempat tinggalku, hanya perlu 10 menit berjalan kaki ke Blackford Hill, 30 menit berjalan kaki ke Arthur Seat dan Holyrood Park yang terkenal! Pusat kota (Princess Street) yang juga merupakan pusat perbelanjaan hanya berjarak 10 menit berjalan kaki dari kampus. Bagiku, kota ini adalah perpaduan yang sempurna dari sejarah, modernisasi dan alam.

 

3. Warga di sini sangat baik. Saya sempat khawatir sewaktu pertama kali tiba, karena di sini, kaum Muslim adalah minoritas. Tetapi ternyata warga disini tidak menilai seseorang berdasarkan kepercayaan, mereka sangat ramah dan saya merasa sangat nyaman.

 

 

Apa yang ingin kamu sampaikan kepada teman-teman yang ingin kuliah ke luar negeri ?

 

Kenyataan biasanya berbeda dengan apa yang dibayangkan. Ini adalah pertama kalinya saya hidup sendiri tanpa keluarga. Ternyata tidak sesulit yang dibayangkan, malah ada banyak hal menarik yang saya temukan. Sebelumnya saya membaca tentang gegar budaya, tetapi ternyata saya tidak merasakannya di sini, kota ini sangat menyenangkan.

 

Pilih jurusan yang sesuai dengan passion kita. Saya sangat menyukai jurusan yang saya pilih dan ini membuat saya jadi lebih rajin. Di Indonesia, saya tidak pernah ke perpustakaan setelah kelas, apalagi waktu akhir pekan. Di sini, saya sering belajar di perpustakaan sampai jam tutup (jam 11 malam).

 

Kuliah ke luar negeri adalah pengalaman yang berharga. Bukan karena universitas di tanah air kalah bagus, tetapi ketika kuliah di luar negeri, kita bisa merasakan diversitas budaya, belajar mandiri, berteman dengan banyak orang dari berbagai negara.

 

Oh iya, usahakan banyak mengikuti kegiatan di klub, dengan demikian wawasan kita akan lebih terbuka, teman tambah banyak, kita jadi lebih PD untuk bersosialisasi.

 

 

Apa rencanamu setelah lulus kuliah?

 

Saya ingin kembali ke tanah air, menjadi seorang ilmuwan dan semoga saya bisa mengembangkan industri bioteknologi di Indonesia.

 

Apakah kamu juga ingin merasakan pengalaman kuliah seperti Mbak Ira? Kamu bisa mulai mencari informasi di sini.

 

Sumber:

Wajib dibaca