Pilihanmu telah tersimpan sampai di langkah terakhir yang kamu simpan.
Cookies Kami
Kami menggunakan cookies untuk menawarkan Anda pengalaman pengguna yang lebih baik dengan konten yang terpersonalisasi, iklan yang relevan, dan fungsionalitas yang lebih canggih. Dengan mengizinkan semua cookies, Anda menyetujui penggunaan cookies sesuai kebijakan cookie. Anda dapat mengatur preferensi Anda kapan saja.
Pedoman berikut membahas istilah keuangan yang seringkali membingungkan mahasiswa. Baik anda mahasiswa akuntansi maupun keuangan yang ingin menjadi pakar keuangan masa depan, ataupun anda hanya ingin sedikit lebih mendalami mengenai uang anda, maka pedoman ini akan membantu.
Menarik, dinamis, dan menantang, dunia keuangan memiliki daya tarik luar biasa bagi para lulusan akademis. Selain daya tariknya yang sudah jelas, persaingan untuk memasuki industri tersebut sangat luar biasa mengintimidasi. Belum lagi bicara mengenai bagaimana sulit dimengertinya seluruh istilah keuangan. Mungkin daftar istilah berikut tidak mampu mencakup keseluruhan, namun deskripsi kami mengenai istilah umum keuangan setidaknya dapat membuat pekerjaan impian Anda menjadi terlihat sedikit lebih tidak menakutkan.
Acid Test (Rasio Cair)—Suatu ukuran untuk mengetahui apakah suatu perusahaan memiliki aset jangka pendek yang cukup untuk menanggung kewajiban jangka pendeknya tanpa perlu menjual sahamnya. Seringkali dihitung dalam bentuk rasio. Perusahaan yang memiliki rasio kurang dari 1 artinya tidak mampu membayarkan kewajiban lancarnya.
Bear – Seseorang yang memprediksi bahwa pasar akan mengalami penurunan.
Bear Market – Kondisi pasar menurun.
Bond (Obligasi/Surat Utang) – Suatu perjanjian IOU yang dijual perusahaan untuk meningkatkan modal utangnya- modal meningkat akibat dari menambah jumlah pinjaman/utang. Dengan menjual obligasi, artinya perusahaan berjanji kepada pemegang obligasi untuk membayarkan kembali utangnya pada saat obligasi tersebut jatuh tempo, begitu juga dengan sejumlah bunga tertentu selama periode obligasi tersebut.
Bull – Seseorang yang memprediksi bahwa pasar akan mengalami peningkatan.
Bull Market – Kondisi pasar meningkat.
Blue Chip Stock (Saham Blue Chip) –Saham-saham dari perusahaan-perusahaan besar yang biasanya ternama dan sukses, yang diprediksi akan mengalami kesuksesan lebih lanjut. Perusahaan-perusahaan ini memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan pembayaran deviden yang sangat baik.
Capital Appreciation (Peningkatan Nilai Investasi)— Suatu peningkatan nilai aset yang didasari oleh kenaikan harga pasar. Pada saat nilai yang dinvestasikan meningkat harganya, peningkatan nilai investasi terjadi pada saat nilai investasi melebihi nilai yang dikeluarkan pada awalnya.
Common Stock (Saham Biasa)–Saham-saham dari perusahaan go publik yang biasanya dibeli untuk menghasilkan keuntungan melalui capital appreciation.
Consumer Price Index (CPI)— Harga dari sejumlah barang yang dipilih sebagai representasi pembelian dari pelanggan tertentu. CPI digunakan untuk mengukur inflasi.
Debenture— Suatu surat utang yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman.
Equity (Ekuitas)— Istilah ini terkadang memiliki arti yang sedikit berbeda tergantung dari konteksnya, namun di keuangan ini merujuk pada kepemilikan aset setelah semua utang yang berhubungan dengan aset tersebut sudah dilunasi. Suatu barang yang tidak lagi terutang, dapat dijual demi kas dinamakan ekuitas. Saham seringkali disebut ekuitas.
Face Value (Nilai Nominal)—Jumlah dimana perusahaan penerbit janjikan untuk dibayar pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. Nilai nominal tidak mengindikasikan nilai pasar obligasi.
FOB (‘free on board’) – Suatu istilah yang merujuk pada pertanggungjawaban perpindahan barang dari penjual kepada pembeli.
Gross Margin (Laba Kotor)—Persentase laba kotor yang dihasilkan perusahaan dari tiap rupiah penjualan yang terjadi. Jika laba kotor perusahaan 25%, artinya setiap seribu rupiah penjualan yang terjadi, perusahaan menghasilkan laba Rp.250,- sebelum dikurangi biaya overhead, gaji, dan sewa.
Hedge— Suatu strategi yang digunakan untuk meminimalisir risiko dengan melakukan transaksi yang berlawanan dengan posisi saat ini, atau mengusahakan posisi yang berlawanan dengan yang diambil perusahaan. Hal ini domaksudkan untuk berjaga-jaga, jika kejadian akan datang tidak sesuai dengan yang sudah diprediksikan.
Leverage (Pengungkit)— Umumnya merujuk pada jumlah uang yang dipinjam yang digunakan untuk menjalankan usaha. Kategori ‘highly leveraged’ berarti Anda memiliki jumlah utang yang lebih banyak dari ekuitas.
Purchasing Power (Daya Beli)—Nilai dari mata uang berdasarkan jumlah barang atau jasa yang dapat dibeli. Hal ini penting karena inflasi mengakibatkan berkurangnya jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli. Digunakan juga pada dunia investasi untuk menyatakan jumlah rupiah kredit yang tersedia bagi konsumen untuk membeli aset tambahan.
Return on Investment (ROI)—Suatu ukuran mengenai profitabilitas berdasarkan laba tahun fiskal perusahaan dibagi dengan jumlah ekuitas dan utang.
Risk (Risiko)—Nilai dari portofolio berubah tiap waktu. Juga menunjukkan perbedaan antara pengembalian sebenarnya dan pengembalian yang diharapkan.
Risk Profiles (Profil Risiko)—Profil risiko investor menunjukkan pandangan mereka terhadap risiko investasi tertentu yang menurut mereka sesuai untuk diambil demi mencapai tujuan investasi mereka.
Working Capital (Modal Kerja)—Dikenal dengan nama lain ‘modal kerja bersih’. Suatu ukuran dari kesehatan keuangan jangka pendek dan efisiensi keseluruhan perusahaan. Dihitung dari selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar perusahaan.