
Jika kamu suka makanan, tetapi tidak suka memasak, kamu bisa mempertimbangkan jurusan Food Stylist. Jika artis dan fotomodel memerlukan seorang stylist untuk terlihat menawan, makanan juga memerlukan stylist untuk terlihat enak dan menggugah selera. Apa saja sih yang dipelajari di jurusan ini? Berikut adalah hasil wawancara dari Hotcourses dengan Phillippa Spence, seorang Food Decorator atau Food Stylist yang saat ini bekerja dengan Jamie Oliver, chef ternama dunia.
Apa pekerjaan dari seorang Food Stylist?
Food stylist banyak bekerja di bidang iklan, foto, dan majalah. Jika tugas seorang koki adalah membuat makanan terasa lezat, seorang food stylist bertugas untuk membuat makanan terlihat lezat dan menggugah selera. Food stylist bekerjasama dengan fotografer untuk menghasilkan foto makanan yang bisa memperlihatkan kelezatan dari makanan tersebut. Misalnya pada saat iklan pizza, gambar yang ditampilkan harus memberikan kesan bahwa pizza tersebut sangat lezat dan fresh, misalnya dari lelehan keju, asap di sekeliling pizza, warna dan lain sebagainya. Kami harus menggunakan campuran lem untuk menghasilkan kilauan yang diinginkan, memperhitungkan jenis cahaya yang harus digunakan, dan sudut foto untuk menghasilkan gambar pizza yang lezat yang tidak ingin kamu lewatkan.
Biasanya, kami akan menanyakan klien apa yang mereka inginkan, kesan apa yang ingin mereka tunjukkan kepada pemirsa. Setelah itu kami akan menyarankan tema, properti foto dan latar belakang. Untuk acara televisi, biasanya kita membutuhkan waktu persiapan satu hari.
Karena pekerjaan kami (food stylist) melibatkan banyak pihak, seperti tukang masak, fotografer, artis dan media, diperlukan kerja sama yang baik.
Apakah ada makanan yang susah diatur?
Spaghetti, karena harus digulung supaya bentuknya tidak berantakan. Walau terlihat sepele, tetapi sebenarnya cukup rumit untuk menghasilkan bentuk yang kita mau. Selain itu sup juga susah, karena kita harus mengatur supaya isi sup juga terlihat dalam foto. Padahal isi sup akan selalu tenggelam di dasar mangkok. Jadi butuh desain dan trik khusus.
Apa yang membuatmu menjadi seorang Food Stylist?
Saya sangat suka dengan makanan. Tetapi saya tidak terlalu suka memasak. Mengambil jurusan kuliner menurutku melibatkan terlalu banyak sains. Jadi kemudian saya mengambil jurusan Food Stylist, dimana saya tidak perlu memasak, tetapi tetap bisa bekerja dengan makanan dan membuat mereka terlihat bagus dan lezat!
Tetapi disarankan selain punya passion kuat terhadap makanan, kamu juga sebaiknya punya dasar dalam ilmu pangan. Karena semua itu dibutuhkan, misalnya sewaktu shooting es krim, kita harus mempertimbangkan bahwa es krim itu cepat meleleh, jadi suhu sangatlah penting. Dan dengan ilmu pangan, kita bisa mengatur bagaimana kita bisa mendapatkan alur lelehan yang kita inginkan, dan lain sebagainya. Jadi selembar foto es krim yang enak itu tidak sesederhana yang terlihat. Untuk menghasilkan foto atau video tersebut butuh banyak ilmu dan skill.
Apa pesan yang ingin kamu sampaikan kepada mereka yang ingin menjadi food stylist?
Mereka harus sangat “mencintai” makanan. Networking juga penting. Bacalah food magazine sesering mungkin, dan perhatikan gaya dekorasi mana yang paling kamu sukai. Kamu bisa menghubungi mereka dan melamar kerja sebagai asisten. Tentunya setelah memiliki pengalaman dan kualifikasi yang diminta.
Apa hal yang paling susah dari mendekorasi makanan?
Jam kerjanya cukup panjang dan susah diprediksi karena melibatkan banyak pihak. Jika foto atau video yang dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan klien, kami harus bekerja ulang. Walau tuntutannya tinggi, saya sangat menikmatinya. Dan saya tidak berhenti belajar. Selalu ada hal baru yang bisa dipelajari di setiap proyek.
Tertarik dengan jurusan food management? Temukan universitas impianmu di sini!
Kehidupan sehari-hari seorang Food Stylist: