Informasi penting
Selandia Baru: Berita Terbaru

PATHWAY VISA – SOLUSI PEMERINTAH TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH PELAJAR INTERNASIONAL DI SELANDIA BARU

share image

Untuk menanggapi jumlah pengajuan visa pelajar mahasiswa internasional yang semakin meningkat, pemerintah Selandia baru telah meluncurkan pathway visa. Keputusan ini diambil karena diprediksikan jumlah mahasiswa internasional akan semakin meningkat lagi di tahun-tahun mendatang.

 

Data terbaru dari pemerintah Selandia Baru menunjukkan jumlah mahasiswa internasional yang berkuliah di Selandia Baru meningkat secara signifikan di tahun 2015. Menanggapi hal ini pemerintah mengeluarkan pathway visa, yang mengijinkan mahasiswa internasional untuk kuliah dan tinggal di Selandia baru untuk tiga program konsekutif selama lima tahun. 

 

Student Visa Dashboard ENZ untuk tahun 2015 menunjukkan pertumbuhan sebanyak 13% dalam penyetujuan visa pelajar, dimana terdapat peningkatan sejumlah 10,407 lebih banyak dari tahun 2014.   

 

Pathway visa ini juga mengijinkan mahasiswa untuk bekerja sambil kuliah, sehingga membuat Selandia Baru semakin menarik bagi mahasiswa internasional. 

 

Visa baru ini masih dalam tahap uji-coba 18 bulan, dan mengijinkan mahasiswa untuk mengambil program jalur bahasa dan akademis di institusi-insititusi pendidikan yang memenuhi syarat.   

 

Data dari ENZ juga konsisten dengan data pencarian program kuliah oleh mahasiswa internasional di situs Hotcourses. Director of Insights dari Hotcourses, Aaron Porter, juga mengatakan bahwa minat mahasiswa internasional terhadap Selandia Baru menunjukkan peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya: “Pencarian program kuliah di Selandia Baru meningkat dari 6% ke 6.6%, jika membandingkan periode 19 minggu di tahun 2014-15 dengan periode yang sama di tahun 2015-16. Peningkatan ini terutama berasal dari pelajar asal Indonesia dan Saudi Arabia, yang menempati 9.1% dan 7.8% dari keseluruhan.”

 

PENCARIAN PROGRAM KULIAH DI SITUS HOTCOURSES INTERNATIONAL

1 November 2014 – 11 Maret 2015

1 November 2015 – 11 Maret 2016

Amerika

39.5%

Amerika

40.6%

Inggris

34.1%

Inggris

30.1%

Australia

20.5%

Australia

22.7%

Selandia Baru

6%

Selandia Baru

6.6%