
Keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tentunya akan membawa banyak perubahan. Dampak seperti apakah yang akan dirasakan oleh dunia pendidikan tinggi di Inggris?
Penelitian
Baru-baru ini, 103 rektor universitas menerbitkan surat terbuka di Sunday Times London. Dalam surat ini, mereka memuji Uni Eropa dalam membantu mereka menarik banyak tenaga pengajar, mahasiswa dan peneliti berkualitas ke universitas-universitas Inggris. Dalam surat ini, mereka juga menekankan kekhawatiran mereka mengenai keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa:
"Kami percaya bahwa keluar dari Uni Eropa akan mempersulit investasi jangka panjang dalam sektor pendidikan tinggi dan penelitian di Inggris. Hal ini penting karena mempengaruhi posisi Inggris sebagai negara yang memiliki banyak tenaga kerja ahli dan pengetahuan ekonomi yang kompetitif secara global."
Akan tetapi, juga banyak pemain dalam bidang pendidikan tinggi yang tetap percaya diri, bahwa kualitas akademik Inggris yang telah dibangun sejak dulu tetap akan menarik banyak pelajar dan para ahli berbakat, walaupun Inggris telah keluar dari Uni Eropa.
Pendanaan
Uni Eropa telah banyak membantu pendanaan universitas-universitas Inggris, baik itu dalam hal fasilitas, investasi untuk penelitian, dan bahkan mengucurkan dana untuk membangun kampus-kampus. Keputusan untuk keluar dari Uni Eropa sedikit banyak tentu akan mempengaruhi aliran dana ini di masa depan.
Kent Matthews, seorang dosen di Cardiff University mengatakan bahwa bukan hubungan antar negara yang mendatangkan bantuan dana, melainkan mutu dan keunggulan dari suatu universitas.
Dan Professor Matthews mengatakan bahwa seandainya Uni Eropa menghentikan bantuan dana pun, universitas-universitas Inggris tetap dapat mengajukan dana dari sumber lain.
Tidak semua orang memiliki pemikiran yang optimis seperti Professor Matthews. Misalnya wakil rektor Swansea University mengatakan bahwa, jika Uni Eropa menghentikan bantuan dana, ada resiko perkembangan dan kemajuan universitas Inggris akan terganggu.
Ekonomi
Seperti yang tertera di surat wakil rektor, setiap tahunnya universitas-universitas Inggris menghasilkan lebih dari 73 juta poundsterling, dan membantu menghasilkan 380,000 lowongan pekerjaan. 3.7 juta poundsterling berasal dari para mahasiswa Uni Eropa. Jadi, jika mahasiswa Uni Eropa memutuskan untuk tidak kuliah di Inggris lagi karena ‘brexit’, dampak yang signifikan akan terasa di sektor ekonomi.
Hal ini memicu kekhawatiran karena sebelum keputusan ‘brexit’ diumumkan, 82% mahasiswa Uni Eropa yang berpartisipasi dalam survei Hobsons berkata bahwa mereka mungkin tidak tertarik untuk kuliah di Inggris lagi jika Inggris keluar dari Uni Eropa. Bukan hanya mahasiswa Uni Eropa, sepertiga mahasiswa non-Uni Eropa pun menyatakan hal yang sama.
Beberapa akademisi menghimbau para mahasiswa Uni Eropa untuk tidak terpengaruh oleh keputusan ‘brexit’ ini, karena perlu waktu untuk mengimplementasikan perubahan, dan akan diusahakan mahasiswa Uni Eropa tetap mendapatkan perlakuan yang sama seperti sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa.
Mahasiswa
Hingga saat ini, mahasiswa Uni Eropa masih menjalani proses pendaftaran yang sama dengan mahasiswa Inggris. Mereka tidak memerlukan visa pelajar, dapat mendaftar untuk pinjaman dan membayarkan biaya kuliah yang sama dengan mahasiswa Inggris. Pada tahun 2014-15, 19% mahasiswa di universitas-universitas Inggris berasal dari luar Inggris, dan 28.5% dari proporsi tersebut berasal dari negara-negara Uni Eropa.
Saat ini belum diputuskan apakah mahasiswa Uni Eropa akan diklasifikasikan sebagai mahasiswa internasional dan membayarkan biaya kuliah yang lebih mahal.
Selain itu juga belum ada keputusan apakah proses pendaftaran mahasiswa Inggris yang akan berkuliah ke negara-negara Uni Eropa akan mengalami perubahan atau tidak.
Saat ini memang masih banyak hal yang belum ditetapkan, karena butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa, sehingga masih banyak yang membincangkan hal-hal yang mungkin terjadi, atau akan terjadi. Seberapa benar prediksi mereka? Kita lihat saja nanti. Walau bagaimana pun, kualitas pendidikan Inggris telah terbukti keunggulannya secara internasional, terlepas dari keputusannya untuk tetap menjadi bagian dari Uni Eropa atau tidak.
Baca juga:
sumber: https://www.postgraduatesearch.com/advice/general/what-could-happen-to-universities-now-were-leaving-the-eu/ap-61759/