Informasi penting
Inggris: Kehidupan Pelajar - Wajib dibaca

Dapat Beasiswa Inggris Sambil Membawa Keluarga

Baca pengalaman Asep Setiawan, jurnalis radio BBC London kuliah di Inggris sambil membawa keluarga!

25.7K
share image

Hotcourses Indonesia sangat senang dapat mengundang Bapak Asep Setiawan, jurnalis radio BBC London, sebagai blogger tamu Hotcourses bulan ini. Sebagai alumni Birmingham University dengan pengalaman tinggal dan kerjanya yang sudah lama di Inggris, Bapak Asep mengulas tentang apa yang patut diperhatikan bagi mahasiswa yang ingin membawa keluarga saat menerima beasiswa atau hendak kuliah di Inggris.

 

Bagi penerima beasiswa yang sudah berkeluarga, meninggalkan anak, isteri atau suami merupakan tantangan tersendiri. Kalau mengambil pengalaman salah seorang penerima beasiswa di London, pengorbanan psikologi dan sosial untuk anak cukup besar meskipun hanya untuk satu tahun belajar.

 

Nah kemudian apakah mungkin bagi penerima beasiswa yang notabene pas-pasan biaya hidupnya bisa membawa anak, isteri atau suami? Jawabannya tergantung kondisi kasus per kasus. Namun setidaknya ada beberapa persamaan umum bagi mereka yang belajar S2 atau S3 dengan membawa keluarga, semua harus melakukan persiapan dengan matang. Ada diantara mereka yang sukses, ada juga yang terpaksa untuk memulangkan keluarganya terlebih dahulu saat beasiswa sudah kritis.

 

Dari pengamatan dan pengalaman saya, membawa keluarga ada nilai plusnya dan minusnya. Sekarang kita lihat bagaimana caranya.

 

Pertama, kalau sudah dapat dipastikan beasiswa diterima di sebuah kota di Inggris maka perlu dicek bagaimana biaya hidup di tempat tersebut. Biasanya London merupakan tempat paling mahal dibandingkan daerah lain seperti Birmingham atau Manchester. Kota-kota lainnya seperti Kent. Oxford dan Cambridge bisa juga mahal biaya hidupnya. Caranya bisa mengakses internet untuk mencari informasi, seperti dari situs beasiswa atau menanyakan kepada Persatuan Pelajar Indonesia di Inggris. Belakangan ini sebuah rumah berkamar tiga di pinggiran London bisa mencapai 800 poundsterling perbulan. Di luar London mungkin lebih rendah. Perlu diingat apabila membawa anak dua maka setidaknya harus memiliki akomodasi dengan tiga kamar,  apakah rumah atau apartemen.

 

Kedua, kalau sudah diputuskan membawa keluarga maka tentu perlu melihat berapa anggota keluarganya. Hal ini terkait dengan harga tiket dan akomodasi. Pada umumnya anak kecil di bawah dua tahun akan lebih murah dibandingkan bila berusia lebih dari dua tahun. Ini perlu dicek ke maskapai penerbangan karena satu tiket satu jalan bisa mencapai harga US$900. Kalau sudah ada tiket yang diberikan penyedia beasiswa maka perlu dicek lagi berapa tiket isteri/suami dan anak-anak. Kalau total jumlah pengeluaran tiket sudah dapat diurus maka langkah selanjutnya adalah untuk mencari akomodasi yang bisa berupa kontrak rumah/apartemen.

 

Ketiga, pada umumnya universitas menyediakan akomodasi apartemen hanya untuk satu mahasiswa yang menerima beasiswa. Maka mereka yang membawa keluarga bisa mencarikan teman, saudara, atau kenalan di Inggris yang bersedia mengundang dengan memberi surat sponsor, sekaligus mencarikan akomodasi sementara. Surat ini biasanya berupa dua lembar, satu surat pengantar kepada bagian Visa di Kedubes Inggris di Jakarta satu lagi lampiran yang menunjukkan bukti alamat pengundang di Inggris. Biasanya berupa surat tagihan atau bill listrik, gas atau air yang terbaru. Dalam hal tertentu bisa pula diminta laporan rekening bank terakhir pihak pengundang. Surat ini diserahkan ke pihak pemberi visa dan menunggu konfirmasi selanjutnya.

 

Keempat, jika kesulitan mendapatkan nama dan alamat kenalan di Inggris, ada baiknya untuk si penerima beasiswa pergi terlebih dahulu. Kemudian sesudah sampai maka dapat mengurus semuanya mulai dari mencari akomodasi sampai dengan harga sewa rumah atau apartemen. Jika mengundang keluarga maka bisa memberitahukan kepada pemberi beasiswa mengenai tanggungan keluarganya serta meminta surat pengantar juga dari kampus yang menyatakan diri sebagai mahasiswa. Cara ini kemungkinan lebih sulit karena anak atau istri/suami harus pergi tanpa pengantar dan memerlukan sedikit panduan di perjalanan seandainya ini merupakan pengalaman pertama pergi ke luar negeri.

 

Tidak mudah memang, namun bagi keluarga mahasiswa ini merupakan kesempatan sekali dalam hidup. Jika sudah sampai di Inggris selain bisa berkeliling kota dengan tiket bus yang relatif murah malah bisa sampai juga jalan-jalan ke negara Eropa lainnya.

 

Selain itu, sekolah negeri di Inggris gratis dari TK sampai SMA, maka meski hanya satu sampai tiga tahun sekolah bisa merupakan pengalaman dan kesempatan emas bagi anak-anak. Bagi suami atau isteri, boleh mencari kerja paruh waktu di sela-sela waktunya.

 

Di sisi lain, mengajak keluarga juga harus memperhatikan jadwal perkuliahan dan tugas kuliah yang padat. Di sini mahasiswa harus pandai-pandai me-manage keluarganya agar kuliahnya juga sukses.

Study in the UK

GRATIS

Ebook 'Kuliah di Inggris'

Suka dengan bacaan ini? Kami telah mengumpulkan topik-topik populer tentang kuliah di Inggris dalam satu buku digital praktis.

DOWNLOAD