Ada dua cara yang saya rekomendasikan :
1. Carilah mentor yang terbaik: yang gaya mengajarnya cocok dengan kita, yang paham banyak tentang TOEFL serta pernah mengambil tes itu.
2. Tekun. Banyak mengulang materi yang sudah dipelajari di tempat kursus.
Ingat, ini adalah tes, ada pokok bahasannya. So, pegang per pokok bahasan.
Karena, soal tes nanti mencakup semua pokok bahasan tersebut. Soal TOEFL itu pada dasarnya sama dari tahun ke tahun. Sama seperti IELTS.
Dirubah soalnya saja. Misalnya, kalau di soal matematika, bulan lalu soalnya 2 + 4 = … Bulan depan 7 + 10 = …
Pokok bahasan soalnya sama tambahan, soalnya yang berbeda. Jadi, kalau yang kamu pelajari adalah pokok bahasannya, mau bagaimanapun soalnya, bisa kamu jawab.
Belajar dari orang-orang Cina. Pelajar-pelajar China banyak yang skor TOEFL nya tinggi-tinggi. Kenapa bisa begitu?
Karena mereka belajar dengan cara meniru dan menghafal. Begitulah kalau tes. Kalau tujuannya jangka pendek, buat mencapai standar skor yang diinginkan, maka bisa meniru gaya belajar orang Cina.
Intinya, belajarnya harus intensif.
Lebih baik belajar 1 bulan penuh kemudian tes, daripada belajar satu tahun dengan pertemuan dua kali seminggu, tesnya lama.
16. Nancy Margried
Entrepreneur, CEO di BatikFractal.com
Kalau tes toefl itu berbeda dengan penguasaan bahasa inggris sehari-hari.
Untuk cepat menguasai bahasa inggris ya harus digunakan saja tiap hari.
Tiap hari usahakan berbicara bahasa inggris dan tiap hari harus menghapal kosa kata baru. Itu aja. Gak ada cara lain.
17. Joanne Widjaja
Mahasiswi di University of Otago, New Zeland