
Mungkin kamu sering mendengar keluhan seperti ini: “Kalo cuma lulusan S1 mah susah cari kerja. Harus ngambil Master (S2) soalnya kan lulusan S1 banyak sekali. Gimana bersaing?” Benarkah begitu? Sebenarnya mencari kerja di jaman sekarang tidak mutlak diperlukan gelar Master, tapi tergantung juga dengan bidang karir yang Anda pilih. Jadi Master itu penting gak? Ulasan di bawah ini mungkin bisa memberikan gambaran.
Untuk mengambil program Master (S2) biasanya dibutuhkan tambahan 1 tahun jika Anda mengambil program full time. Menambah waktu kuliah berarti menambah biaya kuliah dan biaya hidup. Banyak yang tidak melanjutkan ke program Master karena masih ragu apakah tambahan waktu dan biaya tersebut pantas dengan hasil yang diperoleh? Karena tidak jarang juga ternyata yang punya gelar Master gajinya gak beda-beda jauh dengan lulusan S1.
Menurut data statistik di tahun 2019, lebih dari 175,000 orang lulusan S1 berhasil mendapatkan pekerjaan tingkat profesional tanpa gelar Master. Para lulusan muda (umur 21-24) yang biasanya langsung mengambil program Master begitu menyelesaikan S1, sama susahnya mendapatkan kerja dengan para lulusan Master. Jadi, apakah tidak perlu mengambil Gelar Master?
Ternyata memang tidak ada jawaban yang pasti. Semua tergantung dengan bidang kuliah dan bidang karir yang Anda cari. Jika kamu ingin berkarir di bidang sains dan teknik yang lebih spesifik, maka memang gelar Master akan membuatmu lebih dipertimbangkan perusahaan ketimbang yang lulusan S1.
Begitu juga dengan karir di bidang layanan sosial, tata kota, humas, psikologi, konservasi, kepustakaan, museum, meteorologi, penerjemah dan penelitian. Jadi jika Anda berencana meniti karir di bidang-bidang tersebut, Anda mungkin perlu mempertimbangkan gelar MPhys, MChem, MEng, atau gelar Master lain yang relevan.
Tetapi untuk bidang karir seperti seni dan sains umum, biasanya tidak mutlak dibutuhkan Master of Arts (MA) atau Master of Science (MSc) untuk mendapatkan pekerjaan. Bahkan ada juga lulusan Master ternyata diperlakukan sama dengan lulusan S1. Untuk kasus demikian, semua tergantung tenaga kerja yang dicari perusahaan atau institusi yang bersangkutan.
Jadi sebenarnya memang ada baiknya mulai meneliti tentang pasaran kerja sebelum memulai kuliah, dan harus senantiasa mengikuti perkembangan terbaru mengenai kebutuhan industri dan pasaran kerja. Pendek kata, jangan berpikir yang penting kuliah dulu, tamat baru cari kerja. Akan tetapi, kamu harus menyesuaikan bidang kuliahmu dengan pekerjaan yang kamu inginkan nanti.
Baca juga: