
Kuliah online mulai dikenal sejak tahun 1960. Akan tetapi saat itu belum terlalu populer. Beberapa penyebab adalah karena masalah kualitas yang tidak dibandingkan dengan perkuliahan di kampus, dan juga masalah infrastruktur (misalnya di tempat atau kota yang koneksi internet tidak memadai). Selain itu ada yang tidak bersedia untuk ikut kuliah online karena kurangnya interaksi dengan dosen dan teman-teman sekelas.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi, dan universitas yang terus meningkatkan kualitas program kuliah online mereka, ternyata saat ini kuliah online justru banyak peminat. Hal ini dibuktikan oleh survei GOOGLE yang kemudian mempublikasikan hasil 20 Universitas yang paling banyak di cari di search engine Google. Universitas-universitas yang berada di 3 peringkat besar adalah mereka yang menawarkan banyak program kuliah online
Pada tahun 2015, pasar kuliah online bernilai 166.5 juta USD, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 255 juta USD sebelum tahun 2017. Dalam survei terbaru oleh Global Shapers Survey yang melibatkan 25,000 pelajar di seluruh dunia, 77.84% menyatakan pernah mengikuti kuliah online.
Apa itu kuliah online?
Pada umumnya, kuliah online terdiri dari 2 jenis:
1. Kuliah online yang mengejar SKS
Program online ini sama halnya dengan kuliah di kampus, hanya saja dilakukan secara online. Mahasiswa dapat mengikuti program kuliah online di universitas tempat mereka kuliah, atau mengikuti program online di universitas lain. Beberapa yang terkenal adalah MIT OpenCourseWare dan Harvard Online learning.
2. Pelatihan dan Sertifikat
Kuliah online juga bisa berupa pelatihan profesional atau untuk mengambil sertifikat. Misalnya para mahasiswa atau para profesional yang memerlukan pelatihan (training) untuk persiapan ujian. Beberapa yang populer adalah program bahasa asing, akuntansi dan keperawatan.
Kuliah online juga merupakan pilihan yang bagus bagi mereka yang ingin menambah kualifikasi, atau persiapan untuk program gelar lebih lanjut. Misalnya, College of Law di Australia menawarkan program ILEPS bagi para pengacara yang tidak berbahasa Inggris sebagai bahasa utama, yang ingin meningkatkan keahlian berbahasa Inggris mereka, sebelum mengambil program LLM (S2 Hukum) bidang Hukum Terapan di College of Law.
Dalam hasil Global Shapers Survey, hampir setengah (47.79%) dari peserta survei menyatakan mereka bersedia untuk mengikuti program online pada saat ingin mendapatkan sertifikat untuk keahlian-keahlian tertentu, atau pada saat mereka telah mulai bekerja, sehingga waktu untuk menghadiri perkuliahan di dalam kampus tidak memungkinkan.
Tantangan-tantangan yang dihadapi penyelenggara kuliah online
Jika sebelumnya masih kurang tenaga pengajar profesional untuk mengajar perkuliahan online, sekarang semakin banyak institusi pendidikan tinggi yang memperkenalkan dan meningkatkan media kuliah online mereka. Salah satu kelebihan dari kuliah online adalah biaya yang lebih terjangkau bagi mahasiswa dan waktu belajar yang fleksibel. Dua hal inilah yang menarik banyak peminat. Sehingga semakin banyak universitas dan kolese menjadikan kuliah online sebagai bagian penting dari pendidikan tinggi, dan menggunakan para dosen terkenal dan tim dukungan profesional untuk mempromosikan program kuliah online mereka.
Untuk menjamin kualitas pengajaran, sejumlah penyelenggara menggunakan sistem ulasan dan penilaian dari murid, serta penilaian internal. Misalnya, Star Teacher menjadi mekanisme penilaian yang populer di Cina dan Korea Selatan, yang merupakan dua dari pasar pembelajaran online terbesar di dunia.
Metode penilaian tersebut ternyata cukup dipercaya oleh peminat. 40.56% dari peserta Global Shapers Survey menyatakan bahwa pembelajaran online sama baiknya dengan pembelajaran tradisional di dalam kelas.
Kemajuan teknologi juga membuat kuliah online lebih gampang diakses dan dikontrol. Yang dibutuhkan oleh pelajar hanyalah komputer, koneksi internet dan keahlian TI dasar.
Memang kekurangan dari kelas online adalah interaksi dalam kelas dan pengalaman kuliah dalam kampus. Akan tetapi waktu belajar yang fleksibel dan biaya kuliah yang jauh lebih murah bisa menutupi kekurangan tersebut. Lagipula, kelas kuliah di program online akan direkam dan bisa diakses kapan saja. Jadi mahasiswa dapat mengulang pelajaran kapan saja. Selain itu, kelebihan dari kuliah online adalah mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen secara pribadi (via internet), sehingga mahasiswa mendapatkan perhatian yang lebih menyeluruh, dan pembelajaran bisa disesuaikan dengan kondisi mahasiswa.
Kemajuan teknologi yang telah tersalurkan ke kota-kota kecil juga membuat para “netizen” di sana dapat mengakses kuliah online, tanpa meninggalkan tempat tinggal dan kegiatan mereka.
Pendidikan untuk Semua
Tanpa diragukan lagi, dengan kemajuan teknologi yang semakin meluas, dan masyarakat yang semakin mementingkan pendidikan, pendidikan online bisa menggantikan pendidikan tradisional, dalam kasus tertentu. Masing-masing memang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, akan tetapi dengan adanya kuliah online, pendidikan tinggi menjadi semakin terjangkau bagi semua orang.
Daripada mengkhawatirkan apakah kualitas kuliah online sebanding dengan kuliah tradisional, lebih penting untuk memikirkan bagaimana memanfaatkan kuliah online untuk menyampaikan pendidikan bagi masyarakat di seluruh dunia, terutama bagi yang memiliki keterbatasan kemampuan untuk mengikuti perkuliahan tradisional.
Baca juga:
20 Universitas yang paling banyak dicari di search engine Google
Kuliah online vs kuliah di kampus
Sumber: https://www.weforum.org/agenda/2016/09/is-online-learning-the-future-of-education