
Siapa tidak mengenal Oxford? Universitas tertua di Inggris dengan reputasi dan mutu pengajaran yang sulit disaingi oleh banyak universitas di dunia. Lulus dari Oxford tentunya akan menjadi suatu pencapaian yang bisa dibanggakan hingga kapan pun. Sebelum bisa diterima di Oxford, mahasiswa harus lulus wawancara masuk, yang dikenal sering menanyakan pertanyaan aneh atau tidak biasa. Sebenarnya tujuan dari para juri bukanlah untuk menilai apakah jawaban calon mahasiswa itu benar atau salah, tetapi lebih ingin mengenal mahasiswa dari jawaban yang mereka lontarkan. Jika mahasiswa berhasil memberikan kesan baik, maka mereka akan diterima.
Seperti apa sih soal wawancaranya. Berikut adalah beberapa contoh:
Apa yang ingin juri dengar atau cari dari jawaban calon mahasiswa? Berikut adalah penjelasananya:
1. Jurusan Bahasa Moderen (Perancis): Apa yang membuat suatu novel atau sandiwara berbau politik?
Helen Swift, salah seorang juri menjelaskan bahwa: “ kami ingin tahu bagaimana calon mahasiswa menilai dari judul novel/sandiwara, atau dari isi hasil karya tersebut. Setelah calon mahasiswa menjawab, biasanya kami akan menanyakan pertanyaan lain seperti bagaimana jika pengarang novel tidak setuju jika tulisannya disebut sebagai hasil karya yang berbau politik. Calon mahasiswa tidak akan dikurangi nilainya jika mereka mengubah jawaban mereka, selama mereka bisa memberikan argumen yang bisa diterima.
2. Jurusan Kedokteran: Sekitar 1 dari 4 kematian di Inggris disebabkan oleh satu jenis kanker, sedangkan di Filipina hanya 1 dari 10 kematian yang disebabkan oleh kanker tersebut. Menurutmu kenapa bisa demikian?
Chris Norbury selaku pewawancara berkata: “tidak ada jawaban yang tepat disini.” Terkadang, sebelum menjawab, beberapa kandidat akan mengeluarkan beberapa pertanyaan seperti: “darimana asal data ini?”, “seberapa akurat sumber data tersebut?”, atau “seberapa panjang umur masyarakat di daerah yang bersangkutan?”. Sebagian kandidat menjawab dari segi kesehatan, gaya hidup, dan sebagian pula dari aspek lainnya. “Kami tidak mencari jawaban yang benar atau tepat, tetapi kami ingin menguji daya berpikir kritis, keahlian komunikasi dan keahlian lainnya yang sesuai dengan cara belajar mengajar di Oxford”, jelas Norbury.
3. Jurusan Filsafat: Menurutmu apa yang membuat kita menyalahkan seseorang?
Ian Phillips selaku panitia juri menjelaskan: ”dari pertanyaannya saja bisa diketahui bahwa tidak ada jawaban yang jelas. Kami ingin melihat bagaimana calon mahasiswa menggunakan contoh atau teori untuk memperkuat jawaban mereka, bagaimana mereka meyakinkan kami dengan hasil evaluasi dan analisa mereka.”
4. Jurusan Psikologi: Penelitian menunjukkan bahwa anak yang lebih tua di keluarga nilainya IQnya lebih tinggi daripada anak yang lebih muda. Menurutmu mengapa bisa demikian?
Kate Watkins, salah satu panitia juri berkata bahwa mereka akan memandu calon mahasiswa dalam memberikan jawaban, misalnya dengan mempertimbangkan factor ilmiah seperti umur sewaktu ibu hamil (umur ibu lebih tua sewaktu melahirkan anak yang lebih muda, akankah faktor ini berpengaruh?). Beberapa kandidat juga bisa membahas dari factor lain, misalnya perhatian orang tua tentunya akan terbagi sewaktu punya lebih dari satu anak dibandingkan dengan hanya memiliki satu anak. Yang lainnya akan meyakinkan bahwa teori ini tidak berlaku untuk semua anak. “Kami ingin mengenal calon mahasiswa dari cara mereka berpikir, menganalisa, menyampaikan bukti dan mengkomunikasikan kepada kami mengapa mereka berpikir bahwa pendapat mereka benar.”
4 contoh di atas tidak cukup untukmu? Kamu bisa menemukan lebih banyak sampel pertanyaan di halaman pendaftaran University of Oxford.
Tertarik untuk mendaftar? Kamu bisa mencoba beasiswa S1 Oxford & Cambridge