Masih banyak calon mahasiswa yang belum tahu bahwa sejak bulan Juni 2012 ada perubahan pada Graduate Management Admissions Test (GMAT). Sebelumnya GMAT hanya memberikan 3 tipe tes, yaitu tes verbal, tes matematika, dan tes kemampuan menulis analitik.Sekarang ini ada empat jenis tes yang diujikan dalam GMAT. Tes tambahan ini dirancang untuk menguji kemampuan calon mahasiswa mengevaluasi dan mensintesiskan data dari berbagai sumber yang disajikan dalam format yang berbeda. Tes ini juga difungsikan untuk memprediksi kemampuan siswa dalam memaparkan alasan dan menyajikan data. Yang menarik, tes tambahan ini juga memperkecil kemungkinan calon mahasiswa melakukan kecurangan.
Salah satu contoh soal ujian yang dimasukkan dalam tes tambahan ini adalah soal yang meminta peserta GMAT menggunakan tabel ekspor hasil pertanian Brasil untuk menjawab produksi komoditas dunia. Peserta tes diminta memilih data dari diagram Venn yang ada pada populasi data, dan untuk menjawab pertanyaan tentang ekonomi energi berdasarkan serangkaian ekuasi.
Tidak seperti tes masuk perguruan tinggi lain, GMAT berbentuk tes adaptif komputer, dimana pertanyaan yang dijawab dengan benar diikuti oleh pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih sulit. Jika jawaban Anda salah, maka pertanyaan selanjutnya akan lebih mudah. Tidak seperti GRE ataupun SAT, dalam tes GMAT tidak ada pertanyaan yang bisa dilewati.
Skor GMAT berkisar antara 200-800, didapat dari soal-soal verbal dan matematika. Menurut catatan New York Times, pada tahun 2010 lalu, rata-rata skor GMAT yang diperoleh calon mahasiswa adalah 544. Nilai tengah (median) yang berhasil diraih adalah 720, diperoleh calon mahasiswa yang diterima di Harvard University dan Wharton School yang merupakan bagian dari University of Pennsylvania.
Siap ikuti tes GMAT? Sekolah Bisnis Paman Sam menunggu Anda!
*Foto diambil dari situs resmi GMAT.