Informasi penting
KULIAH DI LUAR NEGERI : Once you arrive - Wajib dibaca

Culture Shock dan Cara Mengatasinya

Culture shock dianggap wajar bagi sebagian besar mahasiswa internasional namun jangan dianggap remeh karena dapat memicu timbulnya depresi akut. Baca tips untuk mengatasi culture shock.

224.3K
Culture Shock dan Cara Mengatasinya

Culture shock dianggap sebagai hal yang wajar bagi sebagian besar mahasiswa internasional. Namun, hal tersebut jangan dianggap remeh karena dapat memicu timbulnya depresi akut. Untuk itu, bagi kamu yang berniat melanjutkan kuliah ke luar negeri, ada baiknya baca dulu artikel ini.

 

Biasanya, mahasiswa yang mengalami culture shock adalah mereka yang masih labil dalam beradaptasi. Keadaan lingkungan terutama kampus dan kelas yang tidak sesuai harapan dikenal menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya gejala culture shock.

 

 

Culture shock sangat berkaitan dengan keadaan dimana ada kekhawatiran dan galau berlebih yang dialami orang-orang yang menempati wilayah baru dan asing.

 

Ada empat tahapan timbulnya culture shock:

 

1. Tahapan pertama yaitu the honeymoon phase

Suatu tahapan di mana kamu akan merasa bahagia setibanya di negara yang baru, apalagi yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya.

 

2. Tahap kedua, the crisis phase

Yaitu perbedaan di negara baru tidak pas baik itu makanannya, logat yang susah dimengerti, kebiasaan jual beli dan merasa kesepian. Hal tersebut hanya membuat kamu merasa terasing dari lingkungan. Namun kamu akan segera melaluinya jika mampu menyesuaikan diri dengan baik (BACA - Menyesuaikan diri kuliah di Inggris).

 

3. Tahap ketiga, the adjustment phase

Dalam fase ini, kamu sudah mulai bisa berinteraksi dengan lingkungan di negara baru.

 

4. Tahap keempat, bi-cultural phase

Kamu merasa nyaman hidup dengan dua kebudayaan sekaligus, seperti pengalaman Cinta Laura kuliah di Amerika Serikat. Ini merupakan indikasi bagus, karena kamu telah berhasil melalui suatu seleksi alam kecil. Namun ada pula mahasiswa yang terlalu memuja kebudayaan asing sehingga ketika pulang ke negeri sendiri, ia malah merasa asing kembali. Untuk itu harus ada keseimbangan antara memahami kebudayaan tanpa meninggalkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.

 

 

Lalu, bagaimana agar tidak mengalami depresi akibat culture shock?

Jawabannya adalah:

  • Tambah wawasan kamu mengenai negara tujuan kuliah. Cara terbaik adalah dengan membaca buku panduan tentang negara tujuan, bertanya kepada orang yang pernah tinggal di sana, browsing di internet, dan yang paling penting jangan membayangkan kehidupan di sana seperti yang selalu kita tonton di film atau televisi. Bisa-bisa kamu malah terjebak dalam halusinasi dan kesalahpahaman

 

  • Cari tahu juga mengenai budaya, kebiasaan, olahraga yang populer di negara tujuan hingga topik pembicaraaan sehari-hari serta bahasa tubuh. Satu lagi yang perlu kamu ketahui adalah selera humor di negara tujuan, jangan sampai bahan berckamu kita di tanah air malah menyinggung perasaan teman di negara asing, menjengkelkan atau bahkan garing

 

  • Setibanya di negara tujuan, segera kenali kehidupan setempat dan ketahui tempat-tempat penting seperti kantor pos, toko, dokter, dan kantor pelayanan mahasiswa internasional. Semua itu tentu saja tidak akan berjalan mulus jika kamu merasa takut dan was-was terhadap lingkungan baru. Jadi, beranilah bertanya tentang keadaan dan adat di tempat baru. Selain itu, baca juga koran lokal sehingga kamu tahu topik pembicaraan yang sedang hangat dan bisa kamu diskusikan dengan teman-teman baru

 

  • Namun jangan lupakan tanah air karena terlalu asyik menyesuaikan ini dan itu di negara baru. Tetap pantau berita terbaru secara online tentang tanah air, ini juga bisa menjadi salah satu topik pembicaraan. Pelajar internasional lain biasanya saling berbagi cerita mengenai negara asal

 

  • Di kampus biasanya ada kegiatan penunjang bagi mahasiswa. Dapatkan info di pusat pelayanan mahasiswa internasional tentang paket liburan dan aktivitas kampus yang cocok dengan bakat dan minat kamu. kamu akan segera mengenal teman-teman seiring kegiatan bersama yang kalian ikuti. Intinya, jadilah orang yang suka bersosialisasi.   

 

 

Baca juga:

 

Wajib dibaca

article Img

Mengapa Masa Orientasi Penting untuk Pelajar Internasional di Luar Negeri?

Masa orientasi itu adalah masa pengenalan, baik mengenal dosen, para staf, teman-teman, hingga fasilitas yang tersedia di kampus, dan masih banyak lainnya. Jadi rugi sekali sampai melewatkan masa orientasi universitas, terutama bagi yang pertama kali kuliah ke luar negeri. Masa ini juga merupakan titik awal yang sangat baik untuk mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan yang masih asing sebagai pelajar internasional.   Masa Orientasi di

2.8K