Cookies Kami

Kami menggunakan cookies untuk menawarkan Anda pengalaman pengguna yang lebih baik dengan konten yang terpersonalisasi, iklan yang relevan, dan fungsionalitas yang lebih canggih. Dengan mengizinkan semua cookies, Anda menyetujui penggunaan cookies sesuai kebijakan cookie. Anda dapat mengatur preferensi Anda kapan saja.
Informasi penting
Study abroad: Once you arrive

Menjalani Puasa Sewaktu Kuliah di Negara-Negara Non Muslim

Seperti apa tantangan menjalani puasa sewaktu kuliah di negara-negara non Muslim? Ini cerita dari teman-teman kita yang berkuliah di berbagai negara non Muslim

Menjalani Puasa Sewaktu Kuliah di Negara-Negara Non Muslim

Puasa adalah wajib bagi kaum Muslim. Kuliah di luar negeri tidaklah menjadi alasan untuk tidak mengikuti puasa. Cuaca dan lingkungan di luar negeri tentunya akan mempengaruhi pengalaman puasa. Walau demikian, semua orang memiliki cara tersendiri untuk melalui bulan Puasa.

 

Berikut adalah cerita pengalaman puasa dari beberapa mahasiswa internasional yang kuliah di negara-negara dimana Muslim adalah agama minoritas, sehingga minim toleransi untuk kegiatan puasa. Misalnya restoran-restoran di sana tidak memakai penutup sewaktu jam puasa, seperti hal nya di Indonesia.

 

Dalal berasal dari Kuwait, dan dia menjalankan bulan puasa di Stirling, Inggris. Begini ceritanya…

 

“Puasa kemarin saya berada di Inggris, dan saya merasa lebih haus dan lapar dari biasanya. Bagaimana tidak, di sini jam puasanya 20 jam! Tetapi, semua itu bisa dilalui dengan baik. Menurutku cara-cara di bawah ini sangat membantu:”

 

  • Jangan makan terlalu banyak makanan asin, karena akan membuat kita mudah haus
  • Hindari juga makan permen dan minuman bersoda untuk alasan yang sama
  • Sewaktu buka puasa, makan dulu baru minum air, supaya mencegah kembung.
  • Jangan makan terlalu cepat, karena bisa mengganggu pencernaan.

 

 

Omar dan Ahmed yang berasal dari Mesir menambahkan…

“Waktu puasa di Inggris memang lebih panjang. Jadi, jika memungkinkan sebaiknya tidur siang untuk menghemat energi..” saran Omar.

 

Sedangkan menurut Ahmed: ”Puasa 20 jam tidaklah sesulit yang kamu bayangkan. Cuaca di sini (Newcastle, Inggris) lebih bersahabat dan tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat. Keluar dan bertemanlah. Lagipula ada banyak mesjid di sini, jadi tetap bisa beribadah dan setelah itu berbuka puasa dengan teman.”

 

 

 

Mohammed dari Saudi Arabia juga  menikmati puasa di Newcastle, Inggris…

“Hey, tidak perlu khawatir dengan puasa di sini. Orang-orang di sekitar sangat ramah dan pengertian. Mereka tertarik dengan mengapa kita harus puasa dan akan memberikan banyak dukungan.”

 

 

Ammez malah memilih untuk berpetualangan sewaktu puasa…

“Karena kebetulan lagi liburan, saya pergi menjelajahi Stirling, mulai dari Wallace Monument ke Bridge of Allan, hingga Kastil Stirling. Memang terasa capek, tetapi anehnya tidak terasa haus sama sekali. Mungkin karena udara di sini tingkat kelembabannya rendah, sehingga tidak begitu berkeringat.”  

 

 

“Di sini saya menyiapkan makanan sendiri. Biasanya sewaktu sahur, saya makan paratha, telur dan yogurt, dan kemudian berbuka dengan salad buah. Rasanya sangat menyenangkan menyiapkan makanan sendiri.”

 

“Dulu, sewaktu berbuka, saya memutar suara Azaan dari youtube. Dan setelah selesai berbuka puasa, saya chatting dengan keluarga via Skype, sambil mereka mempersiapkan sahur. Jadi saya sama sekali tidak merasa kesepian.”

 

 

“Kemudian seorang teman mengundang saya ke Stirling’s Islamic Centre untuk buka puasa bersama. Sangat menyenangkan bertemu dan berbincang-bincang dengan teman-teman dari komunitas Muslim. Apalagi disana juga bisa menikmati beragam makanan.”

 

 

Bagaimana kisah puasa teman-teman yang berkuliah di negara Asia?

 

Berbeda dengan Inggris, cuaca di Cina dan Jepang tidak terlalu bersahabat. Puasa biasa jatuh di antara musim semi dan musim panas, yang di lokasi tertentu diwarnai dengan angin, debu, badai pasir, dan hujan lebat. Tetapi jangan khawatir, berikut adalah beberapa tips untuk membantumu untuk tetap fit selama bulan puasa:

 

  • Siapkan payung, kacamata hitam, dan sunscreen jika ingin berpergian
  • Durasi puasa adalah 16-17 jam
  • Makanlah makanan yang sehat dan mempunyai efek detoksifikasi
  • Kurangi kegiatan yang tidak perlu untuk menghemat energi
  • Kebanyakan lokasi tidak dekat dengan Mesjid, jadi sebaiknya download aplikasi adzan
  • Berkumpullah dengan teman-teman dan komunitas Muslim supaya bisa saling menyemangati dan saling mendekatkan diri
  • Jika kamu sedang berkuliah di Cina, kunjungi Mesjid Niujie yang indah. Mesjid tertua di Cina ini menyediakan takjil gratis, keripik pisang, dodol, semangka dan makanan lainnya

 

  • Di Jepang, kamu bisa mengunjungi Islamic Centre yang mengadakan banyak kegiatan selama bulan Ramadhan, seperti dialog keagamaan, majelis taklim, shalat tarawih dan lain-lain

 

 

Kamu ingin merasakan juga berpuasa di luar negeri? Wujudkan rencana untuk kuliah di luar negeri dengan bantuan Hotcourses Indonesia melalui konsultasi GRATIS dengan IDP Education!

 

BACA JUGA:

 

Wajib dibaca