
Agar bisa menempuh pendidikan dengan lancar dan fokus belajar, seluruh pelajar harus dalam keadaan yang sehat baik secara fisik maupun mental. Kesehatan mental para pelajar adalah salah satu hal penting yang harus dijaga agar jalan mereka mewujudkan mimpi tidak terhambat. Namun nyatanya banyak sekali pelajar dari segala usia mengalami tekanan pada kesehatan mental mereka. Terutama para mahasiswa internasional yang terjadi pada beberapa kasus dari berbagai negara. Sebenarnya seperti apa sih kesehatan mental itu alias mental health? Dan apa yang harus dilakukan agar kesehatan mental para pelajar dan mahasiswa bisa terjaga dengan baik?
Tentang Kesehatan Mental Pelajar dan Mahasiswa
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Artinya, mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitas mereka. Namun nyatanya sering terjadi peristiwa yang kemudian berdampak pada rasa trauma akibat kekerasan, tekanan berlebih, ataupun stress dalam jangka panjang.
Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berinteraksi dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Jika dibiarkan tentu hal ini akan sangat membahayakan apalagi di kalangan para pelajar dan mahasiswa yang seharusnya bisa mengenyam pendidikan dengan akal yang sehat demi masa depan yang lebih baik.
Berdasarkan penelitian internasional, isu kesehatan mental mahasiswa maupun siswa kini menjadi masalah utama di beberapa negara. Hal ini terjadi karena memang gangguan ini bisa menyerang siapa saja apapun latar belakangnya. Catatan Mozaic Science melalui World Economic Forum (WEF) menyebutkan jumlah mahasiswa di Inggris yang mengunjungi bagian konseling kampus meningkat hampir lima kali dibandingkan 10 tahun lalu. Begitu juga di Amerika Serikat, depresi dan kecemasan dikalangan anak dibawah 17 tahun jadi bermunculan. Sedangkan untuk usia mahasiswa, permintaan konseling jadi meningkat. Mahasiswa memang rentan terkena masalah kesehatan mental karena harus bergulat dengan lingkungan sosial baru, menghadapi tuntutan untuk meniti karier, hingga problem keuangan.
Di Indonesia sendiri masalah kesehatan mental pelajar menjadi perhatian lebih sejak pandemi Covid 19 terjadi. Sejak diharuskannya Pembelajaran Jarak jauh, tercatat kasus kecemasan dan kesehatan mental pelajar dan mahasiswa meningkat menjadi 63,6% akibat pandemi.
Tips Menjaga Kesehatan Mental Pelajar
-
Olahraga Teratur
Biasanya saat seseorang mengalami kecemasan dan masalah pada kesehatan mental, muncul pikiran negatif yang mengganggu. Untuk menekan itu semua kamu bisa mengalihkan perhatian kamu dengan berolahraga. Dengan berolahraga makan hormon endorfin yang akan menekan laju hormon kortisol penyebab stress.
-
Lakukan Hobi
Dengan melakukan ini, kamu bisa lebih meningkatkan mood atau suasana hatimu karena memang hobi tersebut adalah hal yang kamu sukai. Rasa pressure yang kamu hadapi juga bisa berkurang dan terganti dengan perasaan yang lebih positif.
-
Mencari Support Sistem
Untuk memperkuat kesehatan mental dalam jangka panjang, kamu bisa bergabung dengan komunitas-komunitas terntentu yang memberikan dukungan pada mahasiswa yang mengalami depresi dan stress. Dengan menjalin hubungan positif dengan lingkungan yang tepat, kamu jadi merasa tak sendiri menghadapi masalah yang kamu alami.
-
Mencari Bantuan Profesional
Jika masalah kesehatan mental terlanjur menyerang mu, jangan berusaha untuk menyangkalnya. Segeralah mencari bantuan profesional seperti bagian konseling di universitas atau psikolog. Jangan menyimpulkan diagnosa sendiri ya, karena akan berdampak semakin parah terhadap kesehatan mental kamu.
Bagaimana jika kamu mendapati teman mu mengalami masalah kesehatan mental? Kamu bisa mendampinginya untuk mencari bantuan profesional. Dengan tidak menyudutkan dan memaksa lebih jauh, dukungan yang tulus dari orang terdekatlah yang bisa menyelamatkan mereka dari tindakan yang merugikan masa depannya.
Baca juga:
KEHIDUPAN PELAJAR INTERNASIONAL DI AUSTRALIA