Informasi penting
Study abroad: Pendaftaran Universitas

Personal Statement - 8 Hal yang harus dihindari

share image

 

Sebelumnya kami telah menulis artikel yang menjelaskan tentang personal statement, informasi apa saja yang perlu dimuat dalam personal statement serta tips untuk menulis personal statement. Berikut ini kami akan memberikan beberapa poin yang perlu dihindari dalam menulis personal statement...

 

1. Kutipan orang lain

Hindari memakai kutipan dari orang lain (misalnya Einstein, Napoleon dan lain-lain) kecuali kuitpan ini bisa sangat membantu menekankan apa yang ingin Anda jelaskan. Pihak universitas ingin mendengarkan apa yang berada di pikiran Anda, bukan kutipan orang lain.

 

2. Memberikan daftar tanpa penjelasan

Hindari memberikan daftar panjang mengenai buku yang pernah Anda baca, pengalaman kerja atau kegiatan ekstra kurikuler yang pernah Anda ikuti tanpa memberikan penjelasan mengenai apa yang telah Anda dapatkan dari aktifitas tersebut. Hal ini akan membuat personal statement Anda membosankan unutk dibaca. Pihak universitas ingin mendengarkan bagaimana aktifitas yang pernah Anda ikuti telah membuat Anda berkembang.

 

3. Penggunaan kata yang berlebihan

Biasanya adda batas jumlah kata dalam penulisan personal statement. Jadi tulislah isi personal statement Anda langsung ke poin yang ingin Anda sampaikan, tanpa menggunakan kalimat-kalimat yang terlalu puitis seperti: “ sejak kecil, saya telah...”, “saya selalu tertarik dengan...”, “di dunia jaman sekarang...” dan sebagainya.

 

4. Tidak menyertakan bukti pada pernyataan Anda

Jangan hanya menuliskan “Saya cukup kuat dalam bidang matematika.” Tanpa menyertakan bukti. Jika Anda menuliskan pernyataan tersebut, sertakanlah prestasi yang pernah Anda raih, misalnya pernah mengikuti kompetisi, perlombaan atau lain-lain.

 

5. Plagiarisme

Jika Anda mendaftar melalui UCAS, mereka menggunakan sejenis perangkat lunak untuk melacak plagiarisme. Jadi akan segera ketahuan jika Anda menyalin personal statement Anda dari tempat lain.

 

6. Pernyataan yang tidak benar

Jangan memasukkan informasi yang tidak benar di personal statement Anda. Misalnya Anda hanya membaca 1 bab dari sebuah buku, jangan masukkan dalam personal statement Anda. Ingatlah Anda kemungkinan besar akan diminta untuk menghadiri wawancara, jika ada informasi yang tidak benar yang Anda muat di personal statement Anda, bisa ketahuan saat wawancara.

 

7. Menunjukkan selera humor

Hal ini sangat beresiko. Petugas penerima mahasiswa universitas belum tentu memiliki rasa humor yang sama dengan Anda.

 

8. Menggunakan komentar atau alasan negatif

Hindari menyampaikan berita yang negatif di personal statement Anda. Berfokuslah hanya kepada yang positif. Misalnya Anda tidak perlu menyampaikan bahwa Anda pernah tidak lulus ujian Bahasa Inggris. Jujur itu baik, tetapi disini, hal ini tidak akan diberikan nilai tambah.

Wajib dibaca

article Img

Persyaratan Masuk Umum untuk Kuliah S1 di Luar Negeri

Sudah menemukan jurusan dan universitas pilihan? Selamat! Selanjutnya kamu tinggal mencari informasi mengenai persyaratan masuk dari universitas tersebut.   Secara umum, persyaratan masuk universitas di luar negeri terbagi menjadi: persyaratan akademis dan persyaratan kemampuan berbahasa Inggris. Persyaratan masuk bisa saja berbeda-beda antar setiap jurusan, walaupun mereka berada di universitas yang sama. Persyaratan tersebut ditentukan oleh

198.2K
article Img

14 Pertanyaan Tentang Perkuliahaan yang Perlu Kamu Tanyakan Kepada Konsultan Pendidikan Luar Negeri

Mendaftar kuliah ke luar negeri perlu banyak informasi dan waktu. Oleh karena itu tidak sedikit pelajar yang menggunakan jasa konsultan pendidikan untuk membantu pendaftaran ke universitas di luar negeri.   Baca juga: 5 kelebihan dari jasa konsultasi kuliah ke luar negeri .   Jika kamu juga berencana untuk menggunakan jasa konsultan pendidikan, berikut adalah daftar pertanyaan-pertanyaan penting yang perlu kamu tanyakan, supaya

145.1K
article Img

10 Keunggulan Gelar Master atau S2 di Luar Negeri

Mungkin masih banyak yang merasa cukup dengan gelar Sarjana S1. Ataupun ragu untuk melanjutkan ke perkuliahan Master atau S2 dengan pertimbangan biaya. Bukankah lebih baik segera bekerja dan menghasilkan uang daripada menghabiskan satu tahun di bangku kuliah, yang juga menghabiskan lebih banyak biaya? Apa bedanya lulusan S1 maupun S2?   Kamu mungkin nggak akan berpikir seperti diatas lagi, dan malah merasa gelar Master / S2 itu adalah investasi

82.5K