
Pertengahan bulan Agustus lalu saya dihubungi oleh teman yang mengabarkan bahwa akan ada pameran seni kontemporer Indonesia besar-besaran di Saatchi Gallery, London: “Indonesian Eye: Fantasies and Realities” (1 September - 9 Oktober 2011). Pameran ini mempertunjukkan 41 karya lukis, patung dan instalasi dari 18 seniman Indonesia dan merupakan pameran seni kontemporer Indonesia pertama di Inggris!
Saya diminta untuk bantu menjaga ruangan galeri selama pameran berlangsung (sebagai voluntir). Tanpa pikir panjang tawaran itu langsung saya terima. Walau seni bukanlah bidang saya, saya yakin pasti akan merasa bangga menjaga karya seni seniman Indonesia, dan disaat yang bersamaan bisa juga melihat masyarakat Inggris menikmati dan mengagumi keindahan karya tanah air tercinta , hehehe. Selain itu, lumayan juga untuk isi hari-hari yang kosong selama liburan tengah semester ini.
Seperti inilah tinggal di London, kesempatan unik seperti ini bisa saja datang dengan tiba-tiba! Selain saya ada sekitar 12 mahasiswa Indonesia lainnya yang ikut menjadi voluntir. Tugas kami adalah untuk menjaga ‘stand’ galeri dan karya-karya seni yang dipamerkan, juga untuk bantu menjual katalog dan buku mengenai ‘Indonesian Eye’. Karena pameran ini berlangsung cukup lama (5 minggu), kami diberi shift masing-masing, dengan 4 voluntir perharinya.
Meski pameran masih berlangsung dan saya masih punya sejumlah shift, saya sudah menemukan banyak aspek positif dari pengalaman ini. Saya mendapat kenalan baru teman-teman voluntir, dan yang paling ‘seru’ adalah saat berbicara dengan para pengunjung dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka seputar budaya Indonesia. Mereka sangat ramah dan banyak sekali yang terlihat tertarik dengan karya seni Indonesia.
Dari berbagai bentuk karya seni yang dipamerkan, ada satu lukisan yang menjadi favorit saya. Di bawah ini, A Heaven's Tale, karya J. Ariadhitya Pramuhendra.
( A Heaven's Tale . 2010. - J. Ariadhitya Pramuhendra )
Yap, lukisan loh. Lebih tepat lagi, lukisan ini menggunakan arang di atas kanvas putih! Detail sekali memang, pencahayaannya benar-benar sempurna. Saat mengawasi galeri, tidak jarang banyak pengunjung yang hanya menoleh sedikit ke karya ini dan lanjut berjalan. Pasti mereka pikir ini foto! Ada juga beberapa yang 'sadar' dan kemudian kembali lagi menikmati keindahan lukisan hitam-putih ini. Canggihnya, ternyata pria di sebelah kanan lukisan itu (menunduk ke bawah) adalah sang pelukis sendiri!
Lukisan di atas hanya 1 contoh dari karya seni lainnya yang saat ini sedang dipamerkan di "Indonesian Eye". Jika teman-teman berada di London, patut sekali untuk kunjungi pameran ini. Ternyata kita tidak perlu menjadi pecinta seni 100% untuk memahami dan menghargai keindahan sebuah karya seni. Melalui pengalaman ini saya sadar bahwa rasa 'belonging'lah yang penting, sebagai orang Indonesia saya rasa lebih bisa mengaitkan diri dan mengerti pesan-pesan yang para seniman ingin sampaikan. Sangat inspirational!
Link berguna & bacaan terkait:
- Program kuliah Seni Rupa Kreatif dan Desain di 9 negara
- Beasiswa Seni Rupa Kreatif dan Desain
- Peringkat Universitas Inggris untuk program kuliah Seni Rupa tahun 2011