
Artikel ini diterjemahkan dari tulisan Shona McIntosh – seorang dosen di University of Bath, yang membahas tentang A level dan International Baccalaureate, dan pendekatan masing-masing program terhadap pendidikan holistik. Keduanya adalah program persiapan kuliah yang bisa diikuti pelajar sebelum memasuki universitas.
Apa yang dimaksud dengan pendidikan holistik?
Jika pendidikan tradisional menjadikan nilai sebagai pengukur kesuksesan akademis, pendidikan holistik mengukur dari banyak faktor, yaitu selain dari intelektual, pelajar juga dibina keahlian dalam bersosialisasi, emosional, spiritual dan jasmani yang perlu untuk mencapai hidup yang bernilai.
Bagaimana menilai suatu institusi pendidikan mengadopsi pendekatan holistik?
Hal ini dapat dilihat dari macam ragam kegiatan yang disediakan untuk pelajar, mulai dari kegiatan ekstra kurikuler, pendidikan jasmani, seni dan musik, inisiatif layanan komunitas dan masih banyak lagi. Melalui berbagai kegiatan tersebut pelajar dilatih untuk menjadi kreatif, dapat bekerja dalam kelompok, menyayangi lingkungan dan belajar memimpin. Beragam kegiatan ini juga dapat mendorong pencapaian akademik, menjadi lebih dewasa, serta manfaat pribadi seperti keahlian sosial, peningkatan kesejahteraan, serta kepercayaan diri bagi mahasiswa.
Penelitian di Amerika Serikat juga membuktikan bahwa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan hubungan dengan sesama pelajar lain, orang tua, dan guru. Pengalaman seperti ini juga membantu dalam mengembangkan beragam keahlian yang dapat menarik minat perusahaan dan membantu proses pendaftaran ke universitas lebih mudah. Akan tetapi sayangnya jumlah kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia bergantung dari program yang diambil serta sekolah atau kolese masing-masing.
A Level vs International Baccalaureate
Mahasiswa A level cenderung untuk berfokus pada tiga hingga empat bidang studi yang diajarkan dengan lebih mendalam. Kegiatan ekstrakurikuler diberikan berdasarkan kebijakan dari sekolah atau kolese masing-masing.
International Baccalaureate, di lain pihak, membawa pendekatan yang berbeda. Di dalam program International Baccalaureate untuk usia 16-19 tahun, terdapat enam bidang akademik yang ditambah dengan kegiatan berdasarkan pengalaman wajib, yang dikenal sebagai Creativity, Activity, Service (CAS).
Mahasiswa didorong untuk mengetahui permasalahan global dari perspektif lokal sambil tetap mendapatkan pengalaman yang menyenangkan di setiap bagian dari CAS.
Mereka dapat mengkombinasikan dua atau lebih proyek CAS. Sebagai contoh, musik, seni, atau teater, dapat dianggap cukup untuk menyelesaikan bagian dari Creativity, sementara olahraga dapat memenuhi persyaratan Activity. Untuk bagian Service, mahasiswa dapat terlibat dalam kegiatan sukarela atau amal yang diadakan oleh sekolah.
Yang perlu diperhatikan, hal terpenting adalah bukan apa yang mereka lakukan untuk kegiatan CAS ini, akan tetapi kegiatan CAS ini adalah sesuatu yang wajib. Hal ini mencerminkan komitmen dari International Baccalaureate untuk memberikan pendidikan holistik yang lebih dari sekedar hanya mempelajari “sesuatu”.
Sebagai bagian dari penelitian yang dilakukan oleh Department of Education di University of Bath, lebih dari 8,000 mahasiswa yang menghadiri sekolah di 89 negara mengikuti survei tentang CAS sewaktu mereka menyelesaikan program International Baccalaureate. Dari semua pelajar tersebut, 80 persen mahasiswa menganggap CAS membantu mereka dalam mempersiapkan masa depan mereka dan 73 persen juga mengatakan bahwa CAS membantu mereka lebih siap untuk masuk ke universitas pilihan mereka.
Bagaimana dengan A Level?
Kegiatan ekstrakurikuler di A Level bergantung pada banyak hal, termasuk dalam seberapa penting kegiatan ekstrakurikuler ditempatkan dalam keseluruhan program yang ditawarkan oleh masing-masing sekolah atau kolese yang menawarkan program A Level.
Sebagai contoh, Gordonstoun, sekolah terkemuka di Skotlandia yang menawarkan program A Level sekaligus juga memberikan pengalaman ekstrakurikuler yang menarik. Menurut penelitian oleh Simon Beames, 94 persen lulusan Gordonstoun percaya bahwa pengalaman ekstrakurikuler yang mereka dapatkan, seperti perjalanan laut dalam program Pelatihan Pelayaran, memberikan manfaat positif dalam pertumbuhan pribadi mereka dan membentuk karakter mereka.
Kelebihan IB dari program persiapan kuliah lainnya
Menurut kebanyakan pelajar, program IB jauh lebih sulit dari program persiapan kuliah lainnya. Akan tetapi hal yang dipelajar juga lebih banyak dan lebih mendalam. Karena selain mempelajari teori, para mahasiswa juga akan dilibatkan dalam kegiatan atau proyek praktikal seperti CAS.
Tetapi justru karena alasan inilah, program IB sangat dipandang tinggi di berbagai universitas ternama di dunia. Banyak universitas yang akan menerima kredit dari IB, sehingga para pelajar dengan kualifikasi bisa menamatkan gelar sarjana mereka dengan lebih cepat.
PROGRAM PRE-U: A-LEVELS DI MALAYSIA
DAFTAR JURUSAN POPULER & BIAYA KULIAHNYA DI LUAR NEGERI
PROSPEK KERJA LULUSAN JURUSAN PEMASARAN
KULIAH JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL DI LUAR NEGERI BESERTA PROSPEK KERJANYA