
JENIS-JENIS BEASISWA
Secara umum, beasiswa dibedakan menjadi:
1. Beasiswa berdasarkan Prestasi (Merit based)
Diberikan berdasarkan prestasi mahasiswa akademik & non-akademik:
- Kesenian
- Kepemimpinan
- Organisasi
- Olahraga, dll
Contoh:
The Rhodes Scholarship di University of Oxford (Inggris)
GPA di atas 3.75
Fulbright Scholarship (Amerika Serikat)
Kualitas kepemimpinan
Chevening Indonesia (Inggris)
Kapasitas akademik
Swiss Government Excellence Scholarship (Swiss)
Profil akademik dan kapasitas penelitian
2. Beasiswa berdasarkan latar belakang penerima (student specific)
Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa dengan kualifikasi spesifik, misalnya:
- Gender
- Ras
- Riwayat keluarga dan kesehatan
- Daerah/negara asal, dll.
3. Beasiswa berdasarkan latar belakang penerima (student specific)
Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa dengan kualifikasi spesifik, misalnya:
- Gender
- Ras
- Riwayat keluarga dan kesehatan
- Daerah/negara asal, dll.
contoh:
Untuk mahasiswa Indonesia daerah:
- Perbatasan
- Pedalaman
- Pulau-pulau kecil terdepan (terluar)
- Daerah tertinggal
Beasiswa untuk perempuan
contoh:
Beasiswa untuk perempuan dari negara-negara berkembang (termasuk Indonesia)
Beasiswa untuk perempuan di bidang kesehatan (gelar S2) di Inggris
4. Beasiswa berdasarkan karir calon penerima (career specific)
Beasiswa yang diberikan untuk mahasiswa yang ingin mengambil/meneruskan bidang tertentu
Contoh:
Hubert H. Humphrey Fellowship Program (Amerika Serikat)
Dengan prioritas bidang karir tertentu
Beasiswa Pendidikan Indonesia Dokter Spesialis (LPDP)
5. Beasiswa berdasarkan Universitas
Beasiswa yang ditawarkan oleh universitas/instansi khusus kepada mahasiswa yang diterima di universitas tersebut. Hotcourses Indonesia menyebutnya beasiswa internal universitas.
KRITERIA UMUM BEASISWA INTERNAL UNIVERSITAS
Mendaftar di universitas tersebut dahulu
Mahasiswa harus mengirimkan berkas-berkas pendaftaran lengkap ke universitas tersebut. Jadi tidak mendaftar beasiswanya dahulu
Prestasi akademik. Standar GPA: 3.00 – 3.25
Biasanya standard GPA untuk bisa mendaftar antara 3.00 – 3.25, lebih dari standard lebih bagus
Prestasi non akademik
Bisa dibidang seni dan olahraga, atau kompetisi-kompetisi, seperti lomba debat pelajar, lomba olimpiade
Potensi Kepemimpinan
Track record organisasi off dan on campus sangat mendukung. Seperti yayasan sosial, gerakan mahasiswa, kegiatan sosial/komunitas.
Menerima surat konfirmasi diterima di universitas yang menawarkan beasiswa tersebut
Karena salah satu persyaratan umum beasiswa ini adalah diterima secara resmi oleh universitas yang bersangkutan
Kebutuhan finansial
Selain prestasi akademik dan non akademik, yang menjadi pertimbangan utama adalah mahasiswa dengan keterbatasan biaya kuliah
Mendaftar beasiswanya setelah diterima
Setelah menerima admission letter, kamu tidak langsung mendapat beasiswa, yang harus kamu lakukan adalah mendaftar. Lakukan segera setelah kamu diterima
BERAPA BIAYA YANG DITANGGUNG?
Biaya yang ditanggung sesuai dengan yang telah diinformasikan masing-masing beasiswa di universitas tersebut. Setiap universitas memiliki prosedur dan jumlah biaya yang ditanggung yang berbeda. Maka dari itu, kamu harus teliti membaca sebelum mendaftar.
- Quarter (25% biaya kuliah atau kurang)
- Partial (50% biaya kuliah)
- Full (100% biaya kuliah)
- Fully funded (100% biaya kuliah, biaya hidup dan biaya tiket)
STRATEGI MENDAFTAR BEASISWA
1. Proses Pencarian & Pendaftaran
- Jemputlah bola!
Jangan menunggu dan jangan melewati batas waktu pendaftaran! Keterlambatan mengumpulkan dokumen pendaftaran beasiswa merupakan refleksi dari sebarapa fokusnya kamu mengikuti aturan yang ditetapkan, bahkan sekecil deadline.
- Melakukan pencarian secara rinci dan sabar:
- Berlangganan newsletter dari situs pendidikan seperti Hotcourses Indonesia
Tidak semua orang bisa online 24 jam dengan akses internet tanpa batas. Salah satu cara untuk tetap up to date dengan berita terkini adalah dengan berlangganan newsletter. Dengan newsletter, kamu tetap stay alert dengan kesempatan-kesempatan beasiswa yang cocok dengan kriteria kamu
- Periksa scholarship board di kampus/situs kampus
Untuk membantu para mahasiswanya mendapat kesempatan kuliah di luar negeri, banyak universitas di Indonesia yang mempunyai segmen beasiswa di situs resmi mereka untuk mahasiswanya. Dan informasi ini jangan terlewatkan begitu saja, gunakan sebaik-baiknya
- Rajin browsing beasiswa
Punya smartphone dan internet sudah menjadi hal yang lazim di kalangan mahasiswa Indonesia, daripada paket internet habis untuk social media, lebih baik digunakan untuk browsing beasiswa di internet
- Periksa halaman beasiswa dari universitas luar negeri
Banyak universitas luar negeri yang mencantumkan beasiswa-beasiswa yang tersedia di universitas tersebut. Dan karena ini adalah situs resmi mereka, informasi yang didapatkan sangat akurat dan terpercaya
- Baca persyaratannya secara teliti dan menyeluruh
Jangan sampai mendaftar beasiswa di mana kamu tidak memenuhi persyaratannya. Seperti misal, jangan mendaftar beasiswa untuk mahasiswa dari program bisnis kalau program kamu kedokteran
- Jangan berkecil hati kalau beasiswa tidak penuh
Peribahasa mengatakan ada banyak jalan menuju Roma. Di negara-negara maju tujuan kuliah kamu bisa mencari tambahan seperti paid internship, kerja paruh waktu, loan dll.
INFO LENGKAP KERJA PARUH WAKTU, MAGANG DAN STUDENT LOAN
- Hindari beasiswa tipuan
Tidak ada Beasiswa dijamin dapat atau yang harus membayar biaya pendaftaran beasiswa terlebih dahulu
TIPS MENGHINDARI BEASISWA TIPUAN DI SINI
- Jangan pakai email alay (4ku_im0et_ea@abc.com), pakai email professional (namadepan.namabelakang@abc.com)
Alay itu tidak keren dan jangan bangga memakainya. Ketika mendaftar beasiswa ke luar negeri, terutama untuk gelar S2 dan S3, pihak pemberi beasiswa tertarik keprofesionalan dan kapasitas intelektual.
- Bangun image profesional, contoh:
Linkedin, blog, tulisan/jurnal yang pernah diterbitkan, sertifikat seminar/keahlian lainnya. Image ini memberikan nilai plus karena ini menunjukkan keseriusan kamu akan studi yang akan kamu daftar
- Bersihkan konten sosial media (twitter/facebook/G+) dari materi yang tidak layak
Banyak organisasi beasiswa/institusi yang melakukan pemeriksaan sosial media untuk mengetahui karakter pendaftar beasiswa yang berpotensi.
BACA HUBUNGAN PROFIL FACEBOOK DAN PELUANG BEASISWA KAMU DI SINI.
2. Persiapan Berkas-Berkas
- Luangkan waktu dan berikan usaha maksimal untuk membuat esai (Statement/Motivation Letter)
Esai adalah refleksi kapasitas intelektual dan emosional pertama kamu, dan itu yang menjadi patokan seleksi pertama sebelum tes wawancara. Kalau tidak percaya diri, minta bantuan dosen/teman senior, atau pihak yang memiliki kapasitas dalam menulis akademik (proofreading kesalahan tata bahasa /pengejaan). Jangan Copy Paste Wikipedia atau situs mereka! Don’t plagiarise, if you need a reference, cite!
TIPS MENYUSUN ESAI UNTUK BEASISWA:
- MEMBUAT TAMPILAN ESAI MENARIK
- HINDARI KESALAHAN MENULIS ESAI BEASISWA
- CARA MENULIS ESAI YANG MENONJOL, UNIK DAN MENARIK
- Persiapkan surat rekomendasi dari profesor/atas di tempat kerja,yang menyukai dan mengetahui kelebihan serta keunikan kamu
Pastikan dari orang yang menyukai dan mengetahui kelebihan serta keunikan kamu. Jangan menghubungi orang-orang tersebut saat waktu sudah mepet, tahu diri mereka sibuk. Kamu bukan satu2nya mahasiswa yang diurusi. Telpon/email/sms yang sopan dan tidak disingkat-singkat dan tidak alay
TATA CARA MENGHUBUNGI DOSEN KLIK DI SINI.
- Persiapkan tes TOEFL/IELTS/kemampuan bahasa asing yang diperlukan
Semakin tinggi nilai beasiswa semakin sulit persyaratannya, termasuk tes kemampuan bahasa asing tips toefl/ielts
TIPS-TIPS JITU MERAIH SKOR TOEFL/IELTS TINGGI:
- Pelajari latar belakang beasiswa tersebut, MENGAPA?
- Inspirasi membuat esai
Banyak beasiswa yang memiliki cerita tersendiri dibaliknya, apakah beasiswa tersebut diadakan untuk mengingat seseorang yang sangat berjasa atau kejadian yang sangat berpengaruh di masa lalu. Dengan begitu kamu bisa mencari inspirasi untuk menulis esai saat mendaftar
- Kalau disponsori perusahaan, latar belakang bisa digunakan untuk mencocokkan idealisme mereka dengan kontribusi kamu
Kalau beasiswa ini disponsori oleh perusahaan atau organisasi tertentu, cari tahu tentang hal apa saja yang telah dilakukan oleh institusi tersebut, karena dengan mengetahui kegiatan institusi tersebut, kamu bisa menulis esai dan memberikan sertifikat-sertifikat yang menjadi ekspetasi mereka.
- Tulis kontribusi kamu untuk masyarakat/komunitas/negara
Berikan contoh, spesifik dan to-the point (ingat batasan jumlah kata/karakter). Jangan mbulet!
- Sebisa mungkin ikuti seminar-seminar pendidikan dan pertukaran pelajar jauh-jauh hari sebelum kamu bahkan berpikir mencari beasiswa
Dari sini bisa dilihat, sebisa mungkin ikuti seminar-seminar pendidikan, pertukaran pelajar jauh2 hari sebelum kamu bahkan berpikir mencari beasiswa.
BACA PROGRAM-PROGRAM PERTUKARAN PELAJAR UNTUK MAHASISWA INDONESIA.
- Jawab pertanyaan dari esai yang diminta oleh program (jangan kemana-mana)
- Kalau pendaftaran lewat pos:
- Periksa alamat pengiriman yang benar
- Letakan berkas sesuai urutan persyaratan (tersusun rapi)
- Fotokopi dari berkas-berkas pendaftaran sebelum dikirimkan
- Gunakan pos yang ada tracking number (insurance)
- Simpan bukti pembayaran pengiriman berkas
- Mendaftar lebih dari satu beasiswa di mana profil akademik kamu memenuhi
Yang mendaftar beasiswa itu banyak, kamu tidak sendirian berjuang mendapatkan beasiswa. Jadi simpan fotokopi berkas-berkas yang telah kamu kirimkan sebelumnya, karena biasanya berhubungan, jadi bisa dipakai acuan (biar tidak memulai dari awal lagi)
- Mental jangan lemah. Percaya diri dan pantang menyerah. Tinggalkan pikiran “sepertinya sulit”, “wah yang daftar banyak”
Kalau kamu merasa sendirian berjuang dan semangat sudah mulai luntur, yuk baca tulisan menarik di sini dari Ratnasari Dewi yang akhirnya berhasil setelah gagal mendaftar beasiswa 6x!
- Berpikir positif, karena pikiran positif membantu kamu menghadapi tantangan
- BERDOA! Manusia berusaha, Tuhan memutuskan hasilnya
STRATEGI WAWANCARA BEASISWA
a. Persiapkan fisik dan mental supaya tidak sakit dan canggung saat wawancara
b. Persiapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diberikan saat wawancara
Pertanyaan paling sering muncul:
- Ceritakan siapa kamu
- Apakah kelemahan terbesar kamu
- Berikan contoh hal paling sulit yang pernah kamu atasi
- Di mana kamu melihat diri kamu dalam 5 atau 10 tahun kedepan
- Sebutkan 3 kata yang bisa menggambarkan diri kamu?
- Mengapa kamu bisa menjadi calon yang paling tepat untuk beasiswa ini?
c. Cari referensi
Baca sedikit tentang hal-hal yang berhubungan dengan institusi atau jawaban yang ada diimajinasi kamu supaya tidak blank
d. Berpakaian rapi dan formal
Jangan pakai t-shirt
setrika baju
pakai pewangi yang bagus (tidak menyengat)
sikat gigi biar mulut tidak bau
cuci rambut
pakai deodorant (mungkin kamu sedikit gugup yang menyebabkan mudah berkeringat!)
e. Tepat waktu (wawancara langsung)
Rencanakan perjalanan menuju tempat wawancara, 1 hari sebelumnya . Jangan berangkat waktu mepet, kalau menurut google maps kamu butuh 1 jam, berangkat 2 jam sebelumnya. Terutama kalau tempat wawancara di Jakarta. Lebih baik menunggu daripada terlambat
f. Persiapkan komputer/laptop, jaringan internet, Skype (wawancara online)
g. Berpikir dulu sebelum menjawab pertanyaan
- Dengarkan pertanyaan sampai selesai. Jangan mengantisipasi pertanyaan yang kamu pikirkan atau memotong pertanyaan
- Jawab pertanyaan dengan jelas dan ringkas
- Fokus terhadap topik. Jangan mengoceh kemana-mana
- Gunakan kontak mata. Mata jangan melihat ke mana-mana, yang menunjukkan kamu percaya diri, fokus, jujur, dan intelektual
- Jangan memberikan jawaban bohong . Pihak organisasi pemberi beasiswa bisa dengan mudah menemukan kebohongan tersebut
- Kalau memang benar-benar tidak tahu jawaban dari pertanyaan? Kamu bisa menjawab dengan jujur dan sopan bahwa kamu BELUM mengetahui dan terbuka dengan saran apapun untuk memperbaiki
TIPS WAWANCARA BEASISWA LAINNYA DI SINI.
KESALAHAN DALAM MENDAFTAR BEASISWA
Malas, menggampangkan, dan setengah-setengah. Mencari beasiswa hanya beberapa minggu saja (dibutuhkan persiapan lama untuk mendapatkan hasil yang mendekati harapan)
- Mendaftar hanya satu atau dua beasiswa saja
- Menunda
- Terlambat mengumpulkan berkas dan dokumen
- Tidak rinci dalam mengikuti instruksi kecil-kecil. contoh: memakai huruf besar semua saat diminta, kesalahan ejaan, memisahkan surat rekomendasi (dikirim langsung oleh pihak pemberi tidak dimasukkan)
- Esai tidak sesuai yang diminta pihak organisasi/institusi. Seperti kelebihan kata, keluar dari topik/pertanyaan yang diberikan, esai kamu terlalu umum (tidak unik dan mudah dilupakan), tidak formal. Ikuti perintah dengan seksama dan seteliti mungkin mununjukkan kemampuan fokus kamu
- Esai membosankan dan menjelekkan pihak lain.
Menjelekkan pihak lain bisa menjadi refleksi karakter kamu, seberapa open minded kah kamu, karena kalau kamu diterima beasiswa dan melanjutkan kuliah kamu di luar negeri, kamu akan banyak berpapasan dengan perbedaan. Kemungkinan besar kamu akan menjadi minoritas.
- Memakai esai yang sama untuk beasiswa yang sangat berbeda. Sama halnya dengan mengumpulkan satu esai/paper untuk 2 mata kuliah yang berbeda
- Nilai TOEFL/IELTS tidak memenuhi standard yang diminta
Kalau minimum 520, kalau bisa lebihi 550, semakin tinggi semakin baik. Nilai tes kemampuan bahasa Inggris sangat penting terutama untuk negara-negara berbahasa Inggris atau universitas dengan bahasa medium bahasa Inggris. Kalau untuk mencapai standard saja kamu tidak bisa, bagaimana kamu bisa memahami kegiatan belajar mengajar di kelas nanti
- Berkas acak-acakan tulisan tidak jelas. Kalau pakai tangan, tulis yang rapi dan jelas, kalau pakai komputer, print yang rapi
- Berharap berhasil pada usaha pertama
- Berbohong tentang prestasi
- Melebih-lebihkan prestasi yang tidak sesuai kenyataan
- Formulir tidak sepenuhnya lengkap. Kurang tanda tangan, kurang reference, lupa mencantumkan email/no.telepon untuk koresponden
BEASISWA-BEASISWA KHUSUS MAHASISWA INDONESIA -> DI SINI
GOOD LUCK!!